SEKALTIM.CO – Pada Senin 1 Juli 2024, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, mengadakan pertemuan virtual melalui zoom meeting dengan perwakilan PT Anhui Guangxin Agrichemical dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Shanghai. Pertemuan ini difasislitasi Badan Penghubung Kalimantan Timur di Jakarta sebagai tindak lanjut dari kunjungan Pj Gubernur ke Provinsi Anhui, Tiongkok beberapa waktu lalu.
Fokus utama pertemuan ini adalah membahas perkembangan kerja sama Sister-Province antara Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Anhui, Tiongkok, serta rencana investasi besar dari Anhui Guangxin Agrichemical di Kalimantan Timur.
Akmal Malik menyatakan kesiapan Pemprov Kaltim untuk memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan terkait rencana investasi tersebut, termasuk ketersediaan bahan baku, lokasi lahan, dan tenaga kerja yang dibutuhkan.
“Kami siap memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan kegiatan tersebut berkaitan ketersediaan bahan baku dan lokasi lahan yang diinginkan serta tenaga kerja yang dibutuhkan,” ujar Akmal Malik dikutip dari keterangan tertulis Adpimprov Kaltim.
Dalam pertemuan tersebut, Akmal Malik memaparkan potensi pertanian dan perkebunan Kalimantan Timur. Ia menyebutkan bahwa luas kawasan pertanian di Kaltim mencapai 3.452.553,66 hektare.
Terdapat 284 perusahaan perkebunan dengan total luas tanam 1.345.364 hektare, yang terdiri dari kebun inti (971.271 hektare) dan kebun rakyat/plasma (240.845 hektare). Jumlah tenaga kerja di sektor perkebunan mencapai 318.165 orang.
Khusus untuk komoditas kelapa sawit, Akmal menjelaskan bahwa pada tahun 2023, luas perkebunan kelapa sawit di Kaltim mencapai 1.332.015 hektare dengan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 20.710.978 ton. Perkebunan kelapa sawit tersebar di 10 kota/kabupaten di Kaltim dan menyerap tenaga kerja sebanyak 214.973 orang.
Terkait industri pengolahan kelapa sawit, Akmal menyebutkan bahwa terdapat 109 unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kaltim, dengan 105 unit aktif dan 4 unit tidak aktif. Total produksi TBS mencapai 19.730.667 ton, menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) sebanyak 4.567.663 ton.
Menanggapi paparan tersebut, pihak Anhui Guangxin Agrichemical menyatakan kesediaannya untuk melakukan kunjungan perdana ke Kalimantan Timur pada tanggal 12-15 Juli 2024.
Akmal menambahkan, “Nantinya akan kita informasikan ke mereka beberapa lokasi untuk investasi, di antaranya Maloy Batuta Trans Kalimantan yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur, dan area Bakrie Group yang berlokasi di Sangatta.”
Dalam keterangan tertulis Badan Penghubung Provinsi Kaltim, rencana investasi Anhui Guangxin Agrichemical terbagi menjadi dua tahap. Investasi awal direncanakan sebesar US$300 juta, dengan pengembangan selanjutnya senilai US$500 juta. Total nilai investasi diperkirakan mencapai Rp13,8 triliun.
Pertemuan virtual ini juga dihadiri oleh Konsul Jenderal RI di Shanghai, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setdaprov Kaltim Ujang Rachmad, serta beberapa kepala perangkat daerah terkait di lingkup Pemprov Kaltim.
Asisten Administrasi Pembangunan dan Perekonomian, Ujang Rachmad, dan Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim, Siti Farisyah Yana, juga turut hadir dalam rapat ini.
Pertemuan ini menjadi langkah strategis Pemprov Kaltim dalam upaya menarik investasi asing dan memperkuat kerja sama ekonomi dengan Tiongkok.
Rencana investasi dari Anhui Guangxin Agrichemical diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Kalimantan Timur, terutama dalam pengembangan sektor pertanian dan industri pengolahan hasil pertanian. (*)