NEWS SEKALTIM

Potensi Cuaca Ekstrem Kaltim Desember 2025, Warga Diminta Waspada dan Siapkan Evakuasi

Sekaltim.co – Kondisi cuaca di Kalimantan Timur (Kaltim) menjelang akhir Desember 2025 semakin dinamis dan berpotensi ekstrem. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, intensitas hujan meningkat di sejumlah wilayah, sementara sebagian daerah ikut terdampak sistem cuaca dari siklon tropis. Situasi ini membuat masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah rawan bencana.

Dalam rilis resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kaltim, 2 Desember 2025, disebutkan bahwa seluruh wilayah Kaltim saat ini telah memasuki puncak musim hujan 2025/2026, yang diperkirakan berlangsung hingga Januari 2026. Kondisi ini memperbesar peluang terjadinya hujan lebat, banjir, banjir bandang, angin kencang, hingga tanah longsor, diperkirakan 2-4 Desember 2025.

Berdasarkan analisis terbaru BMKG, situasi cuaca ekstrem ini dipengaruhi beberapa faktor utama. Pertama, fenomena La Niña lemah diprediksi bertahan hingga pertengahan 2026, yang berpotensi meningkatkan curah hujan di sejumlah wilayah Kaltim. Kedua, gelombang atmosfer Kelvin diperkirakan aktif pada 2–4 Desember, sehingga memicu pertumbuhan awan hujan secara intens. Selain itu, puncak musim hujan berlangsung pada Desember 2025 hingga Januari 2026, yang menandai fase paling basah sepanjang tahun.

Data BMKG juga menunjukkan, sepanjang Januari–November 2025, sebagian besar wilayah Kaltim mengalami peningkatan kejadian hujan lebat (lebih dari 50 mm per hari). Daerah yang paling banyak terdampak adalah Mahakam Ulu, Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Balikpapan.

Merespons situasi ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim, melalui BPBD mengeluarkan imbauan resmi kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah pencegahan. Beberapa poin penting dalam imbauan tersebut antara lain waspada terhadap banjir dan tanah longsor, menghindari aktivitas di sungai atau lereng saat hujan intens, serta mengamankan dokumen penting ketika terjadi genangan.

“Waspada potensi banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang terutama di wilayah rawan dataran rendah, bantaran sungai, dan perbukitan,” demikian imbauan keterangan tertulis BPBD Kaltim.

BPBD juga meminta masyarakat untuk memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG, seperti aplikasi Info BMKG dan media sosial @bmkgkaltim. Selain itu, warga diminta segera melapor ke BPBD atau aparat setempat bila terjadi kejadian bencana, agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat.

Dengan cuaca Kaltim yang berpotensi ekstrem dan semakin tidak menentu hingga akhir tahun 2025, pemerintah berharap masyarakat tetap tenang, waspada, dan aktif mengikuti informasi terbaru. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button