Presiden Filipina Apresiasi Indonesia atas Penangkapan Alice Guo Buronan Sindikat Judi Online Ilegal
Sekaltim.co – Presiden Filipina, Ferdinand R Marcos Jr, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kepolisian Indonesia setelah berhasil menangkap Alice Guo, mantan Walikota yang menjadi buronan nomor satu pemerintah Filipina terkait sindikat judi online ilegal. Alice Guo ditangkap di Tangerang, Banten, dan kini menjadi sorotan karena dugaan keterlibatannya dalam sindikat kriminal besar.
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh personel penegak hukum yang memungkinkan penangkapan ini. Masyarakat mungkin tidak mengetahui detail rumit dari misi yang telah berhasil Anda selesaikan, tetapi atas nama mereka, terimalah ucapan terima kasih saya,” ungkap Marcos dalam pesan video yang diunggah di laman Facebook resminya dan Antara, Rabu, 4 September 2024.
Kerja Sama Indonesia dan Filipina Berbuah Hasil
Marcos menekankan pentingnya kerja sama yang erat antara pemerintah Filipina dan Indonesia dalam menyukseskan penangkapan Alice Guo. “Kerja sama yang erat antara kedua pemerintah kita telah menyukseskan penangkapan ini,” tambah Marcos, yang juga menyatakan bahwa kerja sama internasional seperti ini menjadi bukti kekuatan hukum dalam memberantas kejahatan lintas negara.
Dalam pernyataannya, Marcos berjanji bahwa pemerintah Filipina akan menjamin proses hukum terhadap Alice Guo berjalan sesuai aturan. Guo diduga terlibat dalam sindikat judi online ilegal dan perdagangan orang, dan pemerintah berkomitmen untuk menegakkan aturan hukum tanpa pandang bulu. “Alice Guo berhak atas semua perlindungan hukum yang menjadi haknya berdasarkan hukum negara, dan sesuai dengan komitmen kami terhadap aturan hukum,” tegas Marcos.
Peringatan Keras dari Marcos
Lebih lanjut, Marcos menekankan bahwa penangkapan Alice Guo harus menjadi peringatan keras bagi siapa pun yang mencoba menghindari hukum. “Penangkapan ini harus menjadi peringatan bahwa tindakan seperti itu sia-sia. Hukum akan menjangkau siapa pun yang bersalah,” kata Marcos.
“Let this serve as a warning to those who attempt to evade justice: Such is an exercise in futility. The arm of the law is long and it will reach you.” demikian ujarnya dalam bahasa Inggris.
Saat ini, pemerintah Filipina sedang menyelesaikan pengaturan untuk pemulangan Alice Guo dari Indonesia. Guo meninggalkan Filipina pada 18 Juli 2024, dan sempat melarikan diri ke Malaysia sebelum akhirnya tiba di Singapura pada 21 Juli, kemudian melakukan perjalanan ke Indonesia pada 18 Agustus. Marcos memastikan bahwa proses pemulangan Guo akan segera diselesaikan dan dia akan segera dihadapkan ke pengadilan Filipina.
Penegakan Hukum Terhadap Pihak yang Terlibat
Selain penangkapan Alice Guo, adik perempuannya, Shiela, dan rekan bisnisnya, Cassandra Li Ong, juga telah ditangkap di Indonesia sebelumnya dan sudah dipulangkan ke Filipina. Marcos menegaskan bahwa pihak berwenang tidak akan tinggal diam terhadap siapa pun yang membantu pelarian Guo. “Masyarakat akan segera mengetahui identitas orang-orang yang akan dimintai pertanggungjawaban atas pelarian Guo,” ujarnya.
Marcos menggarisbawahi bahwa semua orang yang terlibat dalam membantu Alice Guo meninggalkan Filipina secara ilegal akan menghadapi konsekuensi hukum. “Semua orang yang terlibat dalam membantu Alice Guo meninggalkan Filipina secara ilegal sebagai buronan pasti akan membayar harganya. Pertanyaan Anda adalah, siapa yang akan dipecat?” tandas Marcos.
Ia menegaskan bahwa tidak hanya pemecatan, tetapi juga kemungkinan pengajuan kasus terhadap mereka yang terlibat dalam pelarian Alice Guo. “Kami tidak hanya akan memecat mereka, kami bahkan akan mengajukan kasus terhadap mereka. Karena apa yang mereka lakukan adalah ilegal dan bertentangan dengan semua kepentingan sistem peradilan Filipina,” tegas Marcos.
Pesan Tegas dari Presiden Marcos
Penangkapan Alice Guo menjadi momentum penting bagi pemerintah Filipina dalam menegakkan hukum terhadap kejahatan internasional. Ucapan terima kasih Marcos kepada Kepolisian Indonesia menunjukkan apresiasi terhadap kerja sama lintas negara yang berhasil membuahkan hasil. Dengan ancaman hukum bagi para pelaku kejahatan, pemerintah Filipina berharap dapat memberikan pesan tegas bahwa tidak ada yang bisa lolos dari hukum, dan mereka yang mencoba akan menghadapi konsekuensi serius.
Penangkapan ini diharapkan menjadi peringatan keras bagi semua pihak bahwa keadilan akan tetap berjalan dan kejahatan tidak akan pernah dibiarkan lolos begitu saja. (*)