Presiden Prabowo Nyatakan Siap Tindak Koruptor Tanpa Pandang Bulu di Hari Lahir Pancasila 2025

Jakarta, Sekaltim.co – Sejarah mencatat Hari lahir Pancasila yaitu tanggal 1 Juni ditandai oleh pidato yang dilakukan oleh Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno.
Peristiwa bersejarah itu berlangsung pada tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan).
Dalam pidatonya Soekarno pertama kali mengemukakan konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.
Pada Senin 2 Juni 2025, 80 tahun kemudian, Presiden Prabowo Subianto memberikan pidato tegas dalam peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila Jakarta.
Dalam pidatonya, Presiden menegaskan komitmen untuk memberantas korupsi dan penyelewengan yang masih terjadi di tubuh pemerintahan.
“Saya sebagai Presiden Republik Indonesia melihat masih terlalu banyak penyelewengan, masih terlalu banyak korupsi, masih terlalu banyak manipulasi yang dilaksanakan justru di tubuh pemerintahan,” tegas Prabowo di hadapan para undangan yang hadir, termasuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, dan mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.
Presiden Prabowo menekankan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2025 mengusung tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”. Tema ini bukan sekadar ajakan, melainkan komitmen bersama untuk memastikan perjalanan bangsa menuju 100 tahun kemerdekaan dipandu oleh nilai-nilai Pancasila.
Dalam pidatonya, Prabowo memberikan peringatan keras kepada para pejabat yang terlibat korupsi. “Untuk kesekian kali lagi di tempat bersejarah ini, atas nama rakyat Indonesia, saya memperingatkan semua unsur di semua lembaga segera benah diri, segera bersihkan diri karena negara akan bertindak,” tegasnya.
Presiden juga mengancam akan menindak tegas siapa pun yang tidak setia kepada negara tanpa pandang bulu. “Mereka yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan dengan tidak ragu-ragu tanpa memandang bulu, tanpa melihat keluarga siapa, partai mana, suku mana,” lanjutnya.
Prabowo mengingatkan bahwa Indonesia kini merupakan negara keempat terbesar di dunia dari segi populasi dan ekonomi terbesar ke-16 dunia. Namun, ia menekankan bahwa kemajuan ini harus didukung dengan pemberantasan korupsi secara menyeluruh.
“Kekayaan bangsa Indonesia besar dan harus dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Semua penyelewengan, semua kebocoran harus berhenti,” tegasnya sambil menambahkan bahwa pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugas lebih baik mundur sebelum diberhentikan.
Presiden juga menekankan pentingnya persatuan di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian. Ia mengingatkan bahwa Pancasila sebagai ideologi dasar negara telah mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa selama tahun-tahun penuh tantangan.
“Pancasila inilah yang telah memperkenankan kita untuk bersatu di tengah gelombang dinamika dunia yang begitu penuh dengan ketidakpastian,” ujarnya.
Acara peringatan Hari Lahir Pancasila ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara dan menteri Kabinet Merah Putih, menandai komitmen bersama dalam memperkokoh ideologi Pancasila menuju Indonesia yang lebih maju dan bersih dari korupsi. (*)