Program Pangan Murah di Kutim, Berdayakan Petani Lokal

Kutim, Sekaltim.co – Halaman kantor Dinas Ketahanan Pangan (Diskepang) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada Selasa 20 Agustus 2024 dipadati ratusan warga, terutama ibu-ibu, yang berbondong-bondong datang untuk mendapatkan kupon pembelian paket sembako murah.

Program pangan murah dan pasar tani ini menjadi magnet bagi masyarakat yang tengah menghadapi kenaikan harga bahan pokok akibat inflasi.

Terletak di Jalan Aws Syahranie, Kawasan Pemerintahan Bukit Pelangi, Sangatta, kegiatan ini tidak hanya menyediakan bahan pangan pokok dengan harga terjangkau, tetapi juga menawarkan berbagai produk hasil pertanian segar yang langsung didatangkan dari petani lokal.

Acara ini direncanakan berlangsung selama dua hari, mulai 20 hingga 21 Agustus 2024, dan diinisiasi oleh Diskepang Kutim bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (BULOG) perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Langkah Strategis Pengendalian Inflasi

Kepala Diskepang Kutim, Ery Mulyadi, menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu langkah strategis yang dilakukan pemerintah dalam upaya pengendalian inflasi. Dengan melibatkan para petani lokal, program ini juga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, sekaligus memberikan akses kepada masyarakat untuk mendapatkan produk berkualitas dengan harga yang terjangkau.

“Untuk hari pertama, kami telah menyiapkan 10 ton beras, dan jumlah ini bisa ditambah jika permintaan masyarakat meningkat. Tahun ini, program pangan murah ini akan kami laksanakan sebanyak enam kali. Program pertama sudah digelar dalam kegiatan TPID beberapa waktu lalu, dan ini adalah kali kedua. Selanjutnya, kami juga akan menyasar wilayah pedalaman dan pesisir,” ungkap Ery.

Program yang berlangsung selama dua hari ini tidak hanya fokus pada distribusi bahan pokok. Diskepang Kutim juga melibatkan berbagai produk hasil binaan dari Perangkat Daerah lainnya, seperti produk olahan dari UMKM dan produk hortikultura yang dibina oleh Dinas Pertanian.

Ery juga menambahkan, bahwa dalam program kali ini pihaknya menyiapkan 20 ton bahan pokok yang terdiri dari beras (medium/premium), gula pasir, minyak goreng, serta tepung terigu. Paket sembako ini terbagi dalam dua kategori, yang bisa ditebus masyarakat dengan harga Rp 110 ribu dan Rp 125 ribu.

Kesehatan Masyarakat Ikut Diperhatikan

Selain berfokus pada kebutuhan pangan, Diskepang Kutim juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk memberikan layanan cek kesehatan gratis bagi masyarakat yang hadir. Ini merupakan upaya pemerintah untuk tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk pangan, tetapi juga memastikan masyarakat tetap sehat dan produktif.

“Kami juga menggandeng Dinas Kesehatan untuk memberikan layanan cek kesehatan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang hadir. Ini adalah salah satu bentuk perhatian kami terhadap kesehatan masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang sulit,” jelas Ery.

Pasar Tani Akan Digelar Rutin

Tidak berhenti di situ, Diskepang Kutim juga merencanakan untuk menggalakkan pasar tani secara rutin setiap dua minggu sekali. Pasar tani ini akan melibatkan para petani yang bergerak di bidang hortikultura, serta bekerja sama dengan organisasi seperti Perhiptani dan KTNA, termasuk Perangkat Daerah yang memiliki binaan UMKM.

“Nantinya, kami akan menyiapkan tempat khusus bagi para petani untuk menjual hasil pangan segar dan olahan mereka. Selain itu, para petani juga akan diberikan insentif berupa bantuan uang transportasi untuk mendukung kelancaran kegiatan ini,” kata Ery.

Pasar tani ini diharapkan bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi fluktuasi harga pangan dan sekaligus mendorong perekonomian lokal. Dengan menyediakan akses langsung dari petani ke konsumen, harga pangan bisa lebih terjangkau, dan petani bisa mendapatkan keuntungan yang lebih adil.

Antusiasme Warga Tinggi

Sejak pagi, antusiasme warga sudah terlihat di halaman kantor Diskepang Kutim. Ibu-ibu yang mendominasi antrean tampak sabar menunggu giliran mendapatkan kupon. Mereka berharap bisa mendapatkan sembako dengan harga yang lebih murah di tengah situasi ekonomi yang kian sulit.

“Alhamdulillah ada program seperti ini. Harganya jauh lebih murah dibandingkan di pasar, jadi sangat membantu kami yang pendapatannya pas-pasan,” ujar Siti, seorang ibu rumah tangga yang ikut dalam antrean.

Selain sembako, produk pertanian segar yang dijual juga menjadi incaran warga. Dengan kualitas yang masih terjaga dan harga yang terjangkau, banyak yang memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli kebutuhan sehari-hari mereka.

Upaya Mendorong Kemandirian Pangan

Program pangan murah dan pasar tani ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam mendorong kemandirian pangan di daerahnya. Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari petani hingga UMKM, diharapkan roda perekonomian bisa terus berputar meski di tengah tantangan ekonomi global.

“Kami berharap program ini bisa menjadi salah satu solusi untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan bahan makanan pokok dengan harga yang terjangkau, sekaligus mendukung petani lokal dan UMKM dalam meningkatkan pendapatan mereka,” pungkas Ery.

Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat tidak hanya mendapatkan akses pangan murah, tetapi juga turut berkontribusi dalam membangun kemandirian pangan daerah. Program ini juga menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara pemerintah, petani, dan masyarakat dalam menciptakan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan. (*)

Exit mobile version