Raker ADPMET di Balikpapan, Bahas Isu Percepatan Transisi Energi, PI-10%, hingga CSS

Balikpapan, SEKALTIM.CO – Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) menggelar rapat kerja di Hotel Novotel Balikpapan, Kalimantan Timur pada 5-7 Desember 2023. Raker mengusung tema “Akselerasi Transisi Energi Melalui Alokasi Gas, PI-10% dan Carbon Capture & Storage”.

Raker membahas beberapa isu strategis ketahanan energi nasional, meliputi optimalisasi peran daerah dalam skema Participating Interest (PI) 10% migas, alokasi pasokan gas untuk daerah, serta penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) dalam rangka dekarbonisasi sektor energi.

Pj. Gubernur Kaltim diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang RB & Keuangan Daerah Diddy Rusdiansyah, dalam sambutannya menyebut di Kaltim saat ini ada 10 wilayah kerja (WK) atau blok migas. Dua WK telah memasuki proses penetapan penerima PI-10%, sementara 5 WK lainnya masih menunggu Plan of Development (POD) tahap 1.

“Diharapkan para kontraktor WK konsisten memberikan komitmennya merealisasikan PI-10% hak daerah penghasil. Kami menunggu kepastian implementasi kebijakan ini,” ujar Diddy Rusdianyah.

Selain itu, Diddy Rusdiansyah menyatakan harapan agar 10 tahapan sebelum realisasi PI-10% yang diatur dalam Permen ESDM No. 37 Tahun 2016 bisa dipangkas. Hal senada juga disuarakan peserta dalam diskusi. Mereka jug mendesak agar mempercepat dan melakukan transparansi data acuan bagi penentuan porsi PI-10%.

Isu lainnya adalah perlu perluasan alokasi pasokan gas dalam negeri bagi BUMD. Saat ini porsinya masih terbatas meski minat cukup besar. Sayangnya ketiga isu tersebut jawabannya masih bersifat normatif dari narasumber.

Sementara itu, Sekjen ADPMET Andang Bachtiar menyebut Raker kali ini merupakan yang kedua pada 2023. Raker sebelumnya digelar di Bali guna merumuskan terobosan bernama Patriot Energi, yakni transpormasi menuju energi terbarukan.

Pra studi kelayakan Patriot Energi membuktikan bahwa pemanfaatan panel surya sangat layak diterapkan di wilayah 3T anggota ADPMET. Pembiayaannya bisa menggunakan dana PI-10% atau bagian migas daerah.

Dengan beragam catatan dari daerah anggotanya, ADPMET terus mendorong percepatan transisi energi melalui optimalisasi PI-10%, CCS hingga keterlibatan lebih banyak pemangku kepentingan. Harapannya, kebijakan-kebijakan tersebut bisa memberi manfaat nyata buat daerah penghasil migas.

Pada penutupan, dilaksanakan business matching antara peserta Raker dengan pelaku bisnis di sektor energi terbarukan. Dalam Raker hadir delegasi dari berbagai daerah anggota ADPMET, BUMD penerima PI-10%, kontraktor WK migas, hingga kementerian terkait. (*)

Exit mobile version