Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan Kalimantan Timur 2024 Bahas Peningkatan Produksi dan Pengembangan Rantai Pasok

Balikpapan, SEKALTIM.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) menggelar Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan Tahun 2024 di Hotel Novotel, Balikpapan, Selasa 7 Mei 2024.

Acara yang mengusung tema “Peningkatan Produksi dan Pengembangan Rantai Pasokan untuk Ketahanan Pangan di Kalimantan Timur yang Resiliens” ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Asisten/Kepala Dinas/Kepala Biro lingkup Pemprov Kaltim, Kepala Dinas Pangan dan Kepala Dinas Pertanian Kab./Kota se-Kaltim, unsur Lembaga/Instansi Vertikal, Pelaku Usaha dan Stakeholder lainnya.

Pj Gubernur Kalimantan Timur yang diwakili Kepala DPTPH, Siti Farisyah Yana, membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, Siti Farisyah menegaskan pentingnya langkah-langkah cepat untuk mengembangkan rantai pasok ketahanan pangan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan terkait.

“Pangan Kalimantan Timur ada namun ketahanan pangan yang tidak ada, maka perlu ada langkah-langkah cepat untuk mengembangkan rantai pasok ketahanan pangan dengan gerak langkah bersama-sama semua stakeholder yang terlibat,” ungkapnya.

Sebagai narasumber, hadir perwakilan dari Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kodam VI Mulawarman, dan Ketua Tim Pelaksana Pokja Ahli Pangan. Moderator dalam pertemuan ini adalah Prof. Abdul Rachim dan Prof. Suyadi.

Direktur Ketersediaan dari Bapanas menyampaikan materi terkait strategi dan kolaborasi dalam mendukung pertanian berkelanjutan di Kalimantan Timur.
Sementara itu, pejabat dari Kementerian Pertanian memaparkan kebijakan dan strategi dalam mendukung ketersediaan dan stabilisasi pasokan untuk Kalimantan Timur dan Ibu Kota Negara (IKN).

Selanjutnya, pejabat dari Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Kartanegara memaparkan kebijakan dan strategi kabupaten dalam memenuhi ketersediaan pangan di Kalimantan Timur dan IKN.

Dalam sesi diskusi, disampaikan bahwa Kalimantan Timur memiliki peran yang sangat tinggi dalam memajukan pertanian untuk mendukung IKN. Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) berperan dalam menjamin produksi tanaman pangan yang terstandar, meliputi perbenihan, pemupukan, pengendalian hama penyakit, panen dan pasca panen, sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman pangan dan menjamin ketahanan pangan, meskipun dalam situasi sulit seperti fenomena iklim El Nino maupun La Nina.

Tasrif dari Karantina Kalimantan Timur menyampaikan komitmen untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam meningkatkan produksi pangan dan pengembangan pasokan untuk ketahanan pangan sesuai dengan tugas dan fungsi mereka di bidang perkarantinaan.

“Kami siap melakukan pengawasan lalu lintas komoditas pertanian di Kaltim, memastikan kesehatan, mutu serta keamanan pangan komoditas tersebut,” ungkap Tasrif.

Tasrif juga menyoroti pentingnya menitikberatkan pada nilai tambah produk dari Kalimantan Timur agar dapat diekspor, bukan hanya perluasan area. Terkait perkembangan teknologi informasi, Karantina Kalimantan Timur bersama Bea Cukai menggagas Sistem Nasional Logistik Ekosistem untuk mengoptimalkan rantai pasokan di Kalimantan Timur yang memiliki lalulintas pangan yang sangat besar.

Dalam upaya mewujudkan kemandirian pangan, dibutuhkan kerja sama dengan semua pihak.

Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan Tahun 2024 ini merupakan langkah nyata Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam memperkuat ketahanan pangan di wilayahnya, dengan menjamin ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas, mengurangi kerentanan terhadap krisis pangan, meningkatkan kemandirian pangan, meningkatkan kualitas pangan, mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan, mengembangkan inovasi pertanian, serta memperkuat kelembagaan dan kebijakan yang mendukung ketahanan pangan. (*)

Exit mobile version