Reaksi PMII Terhadap Pernyataan Angkuh Isran Noor, Zain: Tak Layak Pimpin Kaltim Lagi!

Samarinda, SEKALTIM.CO – Mantan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor, baru-baru ini menjadi sorotan usai mengeluarkan pernyataan kontroversial. Yakni, ‘percuma melawan saya, nggak bisa ngalahkan aku’.
Sebagian pihak merasa bahwa pernyataan ini benar-benar terkesan sombong dan angkuh. Pasalnya, Isran Noor merasa jika pesaingnya tidak akan mungkin mengalahkannya dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Kaltim yang dijadwalkan pada November 2024 mendatang.
Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kaltim, merasa bila pernyataan itu sebagai serangan pribadi yang tidak pantas disebutkan di depan publik, tidak beretika dan tak mencerminkan penghargaan terhadap lawan politiknya.
“Perkataan yang demikian saya menilai itu bagian dari sifat sombong dan angkuh ya, artinya dia meremehkan orang-orang yang memiliki niat baik untuk membangun Kaltim kedepannya,” ujar Zainuddin, selaku Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Kaltim-Kaltara.
Meskipun pernyataan itu dilontarkan dengan bumbu-bumbu guyonan, namun Zain, sapaan akrabnya, merasa bahwa Isran Noor sebagai mantan Gubernur Kaltim, tak seharusnya berkata demikian.
“Saya kira sebagai tokoh publik, Isran sangat tak layak melemparkan stetment tersebut, sekalipun itu hanya guyonan, tetapi sangat tak pantas perkataan itu disampaikan oleh seseorang yang pernah menjabat gubernur Kaltim,” terangnya.
Tak hanya itu, PMII juga menilai jika Isran Noor tidak layak memimpin Kaltim kembali pada priode berikutnya. Menurutnya, mantan Bupati Kutai Kartanegara itu banyak gagal saat menjabat sebagai Gubernur Kaltim.
“Isran itu sudah terlalu banyak gagal saat menjabat, semisal tidak ada terobosan baru dan gebrakan baru perihal pembangunan di Kaltim yang dibawa oleh dirinya sendiri,” tegasnya.
Lanjut dia, belum lagi persoalan-persoalan lain yang merugikan Provinsi Kaltim. Seperti, tambang ilegal di Tanah Borneo yang semakin menjamur. Hal ini menyebabkan hutan-hutan gundul dan kerusakan lingkungan yang makin parah.
“Permasalahan ini amat krusial di Kaltim, dan Isran Noor tak dapat menuntaskannya selama menjabat. Tambang ilegal semakin banyak, dan antrian BBM juga tak bisa diselesaikan. Belum lagi persoalan sosial lainnya,” bebernya.
Atas dasar itu, PMII berharap agar Gubernur Kaltim mendatang bisa benar-benar merubah Tanah Borneo menjadi lebih baik lagi. Dan, mampu membawa inovasi brilian sehingga dapat memajukan Kaltim.
“Kami, sebagai PMII, sangat mendukung adanya calon yang mampu membawa arah perubahan yang lebih baik untuk Kaltim di masa depan,” paparnya.
Pernyataan Zain ini menjadi panggilan bagi para pemimpin politik dan Calon Gubernur potensial untuk mendengarkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat Kaltim secara lebih intensif.
Demikian, diharapkan Pemilihan Gubernur tahun 2024 akan menjadi momentum untuk memperkuat demokrasi dan memperbaiki tata kelola pemerintahan di Kaltim.