Rumah Cokelat Desa Budaya Lung Anai Wujud Nyata Pengembangan Agribisnis Kakao di Kutai Kartanegara

Kukar, SEKALTIM.CO – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, meresmikan Rumah Cokelat Desa Budaya Lung Anai yang berlokasi di RT 2 Jalan Bangen Tawai, Desa Budaya Lung Anai, Kecamatan Loa Kulu, Rabu 21 Februari 2024 lalu. Rumah Cokelat ini dibangun sebagai sarana pengolahan biji kakao hasil kebun warga desa menjadi aneka produk olahan cokelat yang bernilai ekonomis.

Peresmian Rumah Cokelat Desa Budaya Lung Anai ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Edi Damansyah dan Kepala Teknik Tambang PT Multi Harapan Utama, Aris Subagyo.

Peresmian Rumah Cokelat Desa Budaya Lung Anai ini dihadiri oleh sejumlah pejabat, di antaranya Otorita IKN Bidang Sosial Masyarakat Farid, Manajemen PT MHU Muslim Gunawan, Ketua Yayasan Peduli Desa Nusantara Madani Muhammad Fadli, dan Forkopimcam Loa Kulu. Turut hadir Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Muhammad Taufik, serta Kepala Desa (Kades) Lung Anai, Lucas Nay.

Dalam sambutan saat peresmian Rumah Cokelat Desa Budaya Lung Anai, Edi Damansyah mengapresiasi kerja sama yang telah dilakukan oleh berbagai pihak, seperti PT MHU, Yayasan Peduli Desa Nusantara Madani, serta dinas dan instansi terkait dalam mengembangkan Rumah Cokelat di Desa Lung Anai.
Bupati Edi berharap Rumah Cokelat Desa Budaya Lung Anai ini diharapkan dapat menghapus stigma masyarakat bahwa orang Kutai atau orang Dayak masih membakar hutan atau berladang secara berpindah-pindah.

Menurut Edi, pembukaan lahan dengan cara membakar hutan sesungguhnya dilakukan oleh pihak-pihak lain, bukan masyarakat lokal. Meski begitu, Edi tetap mendorong agar tradisi budaya nduru yang sudah menjadi tradisi masyarakat setempat tidak dihilangkan.
Namun, Edi mengingatkan agar masyarakat melaporkan kegiatan membuka lahan dengan cara membakar ke pihak berwajib seperti polisi dan TNI.

Di sisi lain, Bupati Edi menilai keberadaan Rumah Cokelat Desa Budaya Lung Anai dan perkebunan kakao di sekitarnya telah membuktikan bahwa masyarakat setempat mampu mengembangkan pertanian dan agribisnis tanpa harus membakar hutan. Produksi biji kakao dan olahan cokelat yang dihasilkan desa sudah mulai diterima oleh pasar, meski masih ada kekurangan.

Karena itu Bupati Edi mendorong semua pihak untuk terus berkomitmen menjaga dan mengembangkan aset Rumah Cokelat ini.

“Harus komitmen bersama terhadap Rumah Cokelat Desa Lung Anai. Pemkab Kukar siap mendukung langkah-langkah selanjutnya,” ujar Edi Damansyah.

Desa Lung Anai sendiri merupakan salah satu desa budaya di Kukar yang menjadi tujuan wisata. Dengan adanya Rumah Cokelat, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik desa bagi wisatawan yang ingin melihat proses pengolahan cokelat secara langsung. Pemerintah Kabupaten Kukar siap mendukung pengembangan Rumah Cokelat lebih lanjut demi kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Bupati Edi Damansyah, produksi bisa terus ditingkatkan dengan perbaikan kualitas buah kakao. Ia menghimbau agar para petani tidak terburu-buru memperluas areal perkebunan, tapi fokus meningkatkan kualitas produksi terlebih dahulu agar sesuai standar pasar.

Menurut Edi, perjuangan mengembangkan pertanian dan agribisnis di desa ini bukan hal yang mudah, butuh kerja keras layaknya para pendahulu yang membuka hutan. Tugas selanjutnya adalah melanjutkan perjuangan tersebut dengan melestarikan budaya dan menjaga hasil karya mereka.

Jika dikerjakan sungguh-sungguh, Edi yakin Rumah Cokelat dan pertanian kakao di Desa Lung Anai akan menjadi tumpuan ekonomi dan kesejahteraan keluarga di desa tersebut.

“Tidak usah dulu memperluas perkebunan, yang terpenting saat ini adalah bagaimana meningkatkan kualitas produksi kakao tersebut agar produksinya bisa sesuai dengan standar,” ungkap Bupati Edi Damansyah.

Sementara itu, Ketua Yayasan Peduli Desa Nusantara Madani, Muhammad Fadli, menjelaskan sejarah panjang pengembangan Rumah Cokelat di Desa Lung Anai. Berawal dari pelatihan pengolahan dan penguatan kelembagaan petani kakao oleh Dinas Perkebunan Kukar pada November 2022.

Kemudian pada Maret 2023, PT MHU memberikan bantuan kotak fermentasi biji kakao beserta pelatihan cara fermentasinya bekerja sama dengan Yayasan Peduli Desa Nusantara Madani. Dilanjutkan pendirian rumah pengering biji kakao dan bantuan alat pengukur kadar air pada April 2023. Dinas Perkebunan Kukar juga ikut menyumbangkan mesin pengolahan biji kakao pada Mei 2023.

Pada September 2023, dilakukan pelatihan pengolahan cokelat dengan narasumber dari Mamia Cokelat Palu, Sulawesi Tengah. Pelatihan ini menghasilkan 2 jenis produk cokelat olahan yaitu cokelat susu dan cokelat hitam, meski masih menggunakan bahan setengah jadi. Bulan yang sama, PT MHU juga memberikan 6 unit mesin pengolahan cokelat untuk melengkapi mesin dari Dinas Perkebunan sebelumnya.

Berkat upaya panjang tersebut, kini Rumah Cokelat Desa Lung Anai telah mampu memproduksi cokelat olahan sendiri dari biji kakao petani desa, baik cokelat batangan maupun bubuk.

Rumah Cokelat Desa Budaya Lung Anai, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur diharapkan dapat mendorong pertumbuhan agribisnis kakao dan meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah tersebut melalui produksi dan pemasaran produk turunan kakao yang inovatif dan bernilai tambah. (*)

Exit mobile version