SamarindaWACANA

Samarinda Bersiap Membangun Pelabuhan Modern di Palaran demi Menunjang IKN

Samarinda, SEKALTIM.CO – Samarinda, kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), tengah mempersiapkan diri dengan membangun infrastruktur yang sangat strategis, yakni pelabuhan yang lebih luas dan representatif di Pelabuhan Palaran. Langkah ini diambil untuk mendukung perannya sebagai kota penyangga IKN yang akan diresmikan pada Tahun 2024.

Wali Kota Samarinda, Dr. Andi Harun, menyampaikan hal tersebut saat meninjau langsung beberapa titik yang akan dibangun menjadi pelabuhan baru, Sabtu 20 April 2024. Di antaranya melakukan pertemuan ke PT Pelabuhan Samudra Palaran (Samudra Indonesia) di Jalan Diponegoro.

Dalam kunjungannya, Andi Harun melihat lahan yang akan dibangun menjadi Pelabuhan Penumpang di Jalan Kelapa, Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran.

Selain itu, dia juga melihat kawasan Balik Buaya yang akan dibangun menjadi Pelabuhan Peti Kemas dengan lahan seluas 35 hektare di Kelurahan Bentuas, Kecamatan Palaran.

Pembangunan pelabuhan baru ini sejalan dengan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur guna mendukung perannya sebagai kota penyangga IKN.

Andi Harun menjelaskan bahwa kapasitas Terminal Peti Kemas (TPK) Palaran telah mencapai 300 ribu TEUs, sehingga dibutuhkan pengembangan untuk memenuhi kapasitas di masa mendatang.

“Kalau kita melihat kembali ke belakang, salah satu di antara kesepakatan dulu, ketika pelabuhan pindah ke Palaran, seharusnya pelabuhan Yos Sudarso itu ditutup dan berpindah ke Palaran. Karena faktanya kita belum berhasil membangun pelabuhan penumpang di Palaran. Akibatnya Pelabuhan Yos Sudarso belum bisa kita laksanakan untuk pindah ke Palaran. Karena kita belum memiliki pelabuhan penumpang,” ujar Andi Harun, yang biasa akrab dipanggil Bapak Pembangunan.

Pembangunan pelabuhan baru ini dilakukan tanpa menggunakan APBD, melainkan melalui kerjasama antara PT Samudra Indonesia dan PT Pelindo milik BUMN dengan skema business to business (B to B).

Andi Harun berharap bahwa dengan memanfaatkan lahan yang ada, fasilitas seperti pergudangan dan parkir kontainer dapat terwujud dengan kapasitas yang mencukupi untuk 100 hingga 150 tahun ke depan.

“Jika lahan yang kita berada saat ini dimanfaatkan, maka penambahan fasilitas pun akan terwujud. Seperti pergudangan dan parkir kontainernya dengan kapasitas bisa tercukupi untuk 100 hingga 150 tahun ke depan,” harapnya.

Apabila pembangunan pelabuhan ini dapat diwujudkan, Andi Harun yakin pergerakan perekonomian di Samarinda akan mengalami peningkatan yang sangat luar biasa. Hal ini juga akan membuka peluang pengembangan usaha baru dan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

Namun, Pemkot juga menghadapi kendala yakni keterbatasan akses jalan menuju ke lahan tersebut, sehingga diperlukannya pembebasan lahan milik masyarakat.

Saat ini, Pemkot telah mengidentifikasi sekitar 42 rumah milik masyarakat yang masuk ke dalam peta bidang perencanaan untuk membuka jalan yang dibutuhkan.

“Sebagai Pemerintah di dalam ini memiliki kewajiban dengan memberikan akses jalan. Oleh karenanya, saya telah memerintahkan Camat dan Lurah untuk berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan BPKAD untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi rumah maupun tanah milik masyarakat yang masuk ke dalam peta bidang tersebut,” tegas Andi Harun.

Mengenai potensi pendapatan daerah, Andi Harun menyatakan bahwa Pemkot Samarinda akan masuk ke dalam kerjasama dengan pihak-pihak terkait. Hal ini mengingat Pemkot Samarinda memiliki saham di TPK Palaran dalam bentuk Golden Share sebesar 26,5 persen.

“Saya mendorong agar ada B to B antara PT REI (Real Estate Indonesia) dengan PT Samudera Indonesia. Sebagai penengahnya ada KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) sebagai regulator, sehingga harapannya ini segera terwujud pembangunannya tahap 1 yakni pada Bulan Juni ini,” papar Walikota.

Melalui pembangunan pelabuhan ini, Wali Kota yang biasa akrab disapa A-H (Andi Harun) ini berharap Samarinda kelak tidak lagi bergantung pada batu bara yang persediaannya terbatas.

Sebaliknya, Kota Samarinda akan menjadi kota industri dan jasa sehingga masyarakat langsung mendapatkan efek positif dari pembangunan tersebut. (*)

Simak berita Sekaltim.co lainnya di tautan Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button