ANEKA

Tiga Tokoh Legendaris Sinema Indonesia Raih Lifetime Achievement FFI 2025

Sekaltim.co – Festival Film Indonesia (FFI) 2025 kembali menghadirkan momen istimewa melalui penghargaan Lifetime Achievement sebagai bentuk penghormatan bagi para sineas yang telah memberikan dedikasi panjang dalam perkembangan sinema Tanah Air. Mengusung tema Puspawarna Sinema Indonesia, puncak acara Piala Citra yang digelar pada 20 November 2025 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, menjadi saksi penghargaan bergengsi ini. Acara turut disiarkan langsung melalui kanal YouTube FFI.

Penghargaan Lifetime Achievement FFI 2025 diberikan kepada tiga tokoh besar: aktor senior El Manik, komposer Franki Raden, dan produser Hendrick Gozali. Dibacakan langsung oleh aktor senior Rano Karno, ketiganya dinilai memiliki kontribusi besar dalam memperkaya dunia perfilman Indonesia, baik melalui akting, musik, maupun produksi film.

Aktor legendaris El Manik menjadi sorotan utama malam itu. Berkarier lebih dari 50 tahun dengan ratusan peran, ia dikenal lewat film-film klasik seperti November 1828 dan Perempuan dalam Pasungan, dua karya yang meraih Piala Citra Film Terbaik.

Penerimaan penghargaan ini bertepatan dengan ulang tahunnya, 20 November, membuat suasana semakin haru. “Saya bersyukur menerima ini saat masih hidup,” ucapnya yang langsung menjadi perbincangan warganet.

Penghargaan berikutnya diberikan kepada komposer dan musisi senior Franki Raden. Selama 50 tahun, ia telah berkarya dalam puluhan film dan memadukan musik tradisional Indonesia dengan pendekatan sinematik modern.

Franki, yang juga pernah memenangkan Citra melalui karya-karyanya, menyebut penghargaan ini sebagai kehormatan besar. “Sebagai komponis saya merasa sangat terhormat dan beruntung mendapat posisi untuk memegang kunci akhir dari proses panjang kerja artistik sebuah film secara kolektif,” kata Franki.

Sosok ketiga adalah produser visioner Hendrick Gozali, yang telah memproduksi lebih dari 50 film sejak 1970-an. Dengan 9 Piala Citra dan rekam jejak memajukan ekosistem film nasional, ia disebut sebagai “tulang punggung” industri. Karya-karyanya, termasuk November 1828 dan Perempuan dalam Pasungan, menjadi tonggak penting era emas perfilman Indonesia.

“Sudah kodratnya memang seorang Hendrick Gozali ada di dunia perfilman. Dan untuk itu terima kasih untuk semua yang sudah pernah bekerja sama dan semoga kita akan bisa terus bekerja sama,” ungkap perwakilan keluarga Hendrick Gozali.

Menariknya, ketiga penerima penghargaan Lifetime Achievement FFI 2025 pernah terlibat dalam satu film yang sama, November 1828, yang hingga kini dianggap sebagai simbol kolaborasi kuat dalam sejarah sinema nasional.

Di platform X, momen haru El Manik langsung trending, sementara diskusi seputar Franki dan Hendrick menyoroti kontribusi besar mereka bagi musik dan produksi film Indonesia. Kehadiran Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam acara tersebut semakin menegaskan komitmen negara terhadap keberagaman sinema Indonesia.

Penghargaan Lifetime Achievement FFI 2025 tidak hanya menjadi penanda perjalanan panjang para sineas senior, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan menjaga keberagaman sinema Indonesia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button