NEWS SEKALTIM

Tim Internasional Bantu BKSDA Kaltim Ambil Sampel Sel Telur Badak Pahu

Sekaltim.co – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur (Kaltim) telah mengambil sampel sel telur badak Pahu di kawasan konservasi Kelian Kutai Barat (Kubar). Langkah ini sebagai bagian dari upaya konservasi untuk melestarikan keberadaan badak di Indonesia.

Pengambilan sampel sel telur badak Pahu ini menggunakan teknologi reproduksi berbantu atau Assisted Reproductive Technology (ART) yang merupakan inovasi terdepan dalam konservasi satwa langka.

Tim gabungan yang terdiri dari BKSDA Kalimantan Timur, Tim ART Direktorat Konservasi Spesies dan Genetik (KSG) Kementerian Kehutanan, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, Aliansi Rimba Lestari (ALeRT), Leibniz-IZW Jerman, dan Colossal USA mengunjungi Suaka Badak Kelian pada Selasa, 10 Juni 2025.

Sebelum melakukan pengambilan sampel, tim gabungan terlebih dahulu melakukan diskusi mendalam serta mendengarkan laporan kesehatan badak Pahu selama beberapa bulan terakhir. Tim juga melakukan etic assessment untuk memastikan prosedur yang akan dilakukan sesuai dengan standar kesehatan dan kesejahteraan hewan.

“Sebelum pengambilan sampel, Tim gabungan melakukan diskusi serta mendengarkan laporan kesehatan Badak Pahu selama beberapa bulan terakhir dan melakukan etic assessment,” demikian BKSDA Kaltim menyampaikan melalui keterangan tertulis, Minggu 15 Juni 2025.

Pengambilan sampel sel telur badak Pahu berlangsung Rabu, 11 Juni 2025 oleh tim dokter gabungan yang terdiri dari Direktorat KSG, SKHB IPB University, Leibniz-IZW Jerman, Colossal USA, dan BKSDA Kalimantan Timur. Prosedur ini merupakan langkah penting dalam program pembiakan badak menggunakan teknologi ART.

Observasi pascapengambilan sampel terus dilakukan hingga esok hari, Kamis 12 Juni 2025, untuk memastikan kondisi badak Pahu tetap dalam keadaan sehat dan stabil setelah prosedur dilakukan.

BKSDA Kaltim mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim dokter dan rekan-rekan di Suaka Badak Kelian atas kerja sama yang baik dalam pelaksanaan program konservasi ini. Teknologi ART diharapkan dapat menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan populasi badak yang semakin terancam punah.

“Terima kasih kepada seluruh tim dokter dan rekan-rekan di Suaka Badak Kelian. Semoga proses perkembangbiakan ART Badak Pahu kali ini bisa membuahkan hasil yang diharapkan,” demikian BKSDA Kaltim menyatakan.

Kolaborasi internasional dalam program konservasi ini menunjukkan komitmen serius Indonesia dalam melestarikan satwa langka khususnya di Kaltim. Teknologi ART diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi kelestarian badak Indonesia di masa depan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button