Samarinda, SEKALTIM.CO – Produk lulur hitam asal Kalimantan Timur (Kaltim) diminati hingga ke negeri Afrika. CV Sri Ningsih, produsen lulur hitam “3S” asal Samarinda baru saja mendapat pesanan besar dari Lagos, Nigeria dengan total 54.000 pot atau setara 13,5 ton!
“UKM lulur Hitam dari Kaltim dapat pesanan besar dari Nigeria. UKM ini baru saja menerima permintaan besar dari pembeli di Lagos, Nigeria, yaitu sebanyak 54.000 pot dengan berat total 13,5 ton,” demikian dikutip dari keterangan tertulis Dinas Perindustrian Perdagangan dan UKM Kaltim, Rabu 5 Juni 2024.
Menghadapi peluang emas ini, Bea Cukai Samarinda langsung mendampingi agar proses ekspornya lancar.
Selama ini, CV Sri Ningsih memang sudah mengekspor produknya ke Nigeria, Malaysia, Filipina, dan Taiwan dalam jumlah kecil via ekspedisi.
Namun, pesanan sebesar 13,5 ton kali ini jelas menantang dengan biaya pengiriman yang tinggi ke Nigeria.
Merespons hal tersebut, tim dari Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai Bea Cukai Samarinda yang terdiri dari Martha Widdi Nurfaiza (Kepala Seksi), Johanes Felix dan Andi Rahman (Pemeriksa Bea dan Cukai Ahli Pertama) langsung berdiskusi intensif dengan pemilik CV Sri Ningsih.
Diketahui kemudian untuk mengisi satu kontainer 20 feet dengan total tonase 13,5 ton ditambah packaging dan palet, diperlukan sekitar 16.000 pot lagi.
Biaya ekspor juga mencakup biaya tambahan seperti pemasangan palet, fumigasi, asuransi, custom kemasan, dan uji ketahanan produk dalam kontainer. Pihaknya akan membantu mencari cargo dengan harga kompetitif.
CV Sri Ningsih juga sedang dalam proses naik kelas dari Grade B ke Grade A. Ini akan memungkinkan mereka memperluas jenis produk dan menaungi UKM kosmetik lainnya di Samarinda.
Langkah pendampingan dari Bea Cukai Samarinda ini diharapkan dapat mendorong peningkatan ekspor produk UKM lokal. Sebagai garda terdepan, Bea Cukai berkomitmen memfasilitasi agar UKM di bumi etam terus meraih peluang ekspor yang lebih besar di kancah internasional. (*)