Viral Video Dugaan Penyiksaan Orangutan, BKSDA Kaltim Selidiki

Sekaltim.co – Publik dihebohkan oleh sebuah video dugaan penganiayaan orangutan berdurasi 20 detik yang viral di media sosial. Video yang pertama kali diunggah akun Instagram @kutim.id itu memperlihatkan potongan tubuh hewan yang diduga orangutan.
Dalam rekaman video viral dugaan penganiayaan orangutan terlihat seorang pria sedang bersiap mengolah hasil buruannya. Sementara potongan lengan yang direkam kuat diduga bagian tubuh satwa dilindungi tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, M. Ari Wibawanto, menegaskan pihaknya masih menelusuri kebenaran video tersebut, termasuk lokasi kejadian serta pengunggah pertamanya.
“Kami belum bisa memastikan apakah video itu benar terjadi di Kaltim, dan apakah satwa yang ditampilkan benar orangutan. Saat ini tim masih melacak sumber awalnya,” ujar Ari, Selasa 30 September 2025.
Ia menekankan bahwa orangutan merupakan satwa yang dilindungi penuh oleh undang-undang. Segala bentuk perburuan, penyiksaan, hingga perdagangan orangutan merupakan tindak pidana berat.
Perlindungan ini tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta diperkuat UU Nomor 32 Tahun 2024.
“Sanksinya jelas, pidana penjara minimal tiga tahun hingga 15 tahun, serta denda maksimal Rp5 miliar bagi siapa pun yang membunuh atau memperdagangkan orangutan,” tegasnya.
Ari juga mengajak masyarakat untuk aktif berperan melindungi orangutan dengan cara melaporkan jika mengetahui adanya perburuan, kekerasan, atau perdagangan satwa dilindungi. Laporan bisa disampaikan melalui media sosial resmi BKSDA maupun call center dengan menyertakan lokasi atau koordinat kejadian.
Menurut Ari, partisipasi publik sangat penting mengingat populasi orangutan di Kalimantan Timur masih dapat ditemukan di kawasan utara Sungai Mahakam dan selatan Sungai Kelay, Berau. “Itu kekayaan hayati dan sumber daya genetik yang harus kita jaga bersama,” tandasnya.
Saat ini BKSDA Kaltim terus berkoordinasi untuk memastikan keaslian video viral dugaan penganiayaan orangutan. Hasil penelusuran akan diumumkan setelah mendapatkan data valid. (*)









