Wakil Ketua II Barikade Kaltim Sepmi Safarina: Program Pendidikan Gratis hingga S3 Solusi Ketimpangan!

SEKALTIM.CO – Wakil Ketua II Barikade Kaltim, Sepmi Safarina mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendukung program unggulan “GratisPol” yang diusung oleh pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Rudy Mas’ud dan Ir Seno Aji.

Program utamanya, menyediakan pendidikan gratis dari tingkat SMA hingga S-3. Langkah ini diambil paslon Rudy Mas’ud dan Ir Seno Aji untuk menciptakan akses pendidikan yang lebih merata.

“Pendidikan itu kunci utama untuk membuka masa depan yang lebih baik, bukan hanya bagi individu tetapi juga untuk seluruh masyarakat. Namun ironisnya, masih banyak yang harus mengubur mimpi-mimpinya karena mahalnya biaya pendidikan,” ujarnya.

Pernyataan itu dilontarkan Sepmi berdasarkan pengalaman pribadinya. Wanita yang lahir dari keluarga sederhana ini harus berjuang keras untuk menyelesaikan pendidikan SMA. Orang tuanya tidak mewajibkan Sepmi melanjutkan pendidikannya karena keterbatasan biaya.

“Stigma tentang perempuan yang hanya akan sibuk di dapur juga menjadi alasan mengapa orang tua tidak mewajibkan saya untuk tamat SMA. Tetapi saya punya tekad untuk tetap menyelesaikan sekolah walau harus sembari bekerja pada akhir pekan atau libur sekolah.”

Ketika sudah menikah dan memiliki dua orang anak, Sepmi pun mengaku hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa yang sibuk mengurus keluarganya. Dia tidak melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, dan tidak pula memiliki tujuan besar bagi orang lain.

“Saya lima tahun lalu tidak paham hukum dan benar-benar nggak berani berbicara. Namun, suatu hari saya kembali mengingat impian untuk melanjutkan pendidikan (kuliah) yang sempat terhenti karena keterbatasan biaya.”

Mimpi-mimpi itu pun mulai membangkitkan semangatnya. Ia kemudian mulai merajut asa dan melihat dunia dengan perspektif berbeda. Wawasan dan pengetahuan yang dia peroleh dari pendidikan tinggi rupanya membuka mata Sepmi, bahwa dunia ini punya banyak warna.

“Saya menjadi sadar dan paham hukum serta berani berbicara untuk diri saya sendiri. Saya juga berbicara untuk membela orang-orang yang tertindas atas nama keadilan.”

Kini, Sepmi telah berhasil meraih berbagai pencapaian besar itu. Ia menjabat sebagai advokat profesional yang sedang menempuh pendidikan magister hukum di Universitas Mulawarman, dan memegang sejumlah peran strategis.

“Saya ikut berbagi organisasi. Selain menjabat sebagai wakil ketua II Barikade Kaltim, saya juga ketua bidang keperempuanan pengawal Indonesia Emas “ADIL” dan Bendahara Umum DPD Federasi Advokat Republik Indonesia (Ferari) cabang Kaltim.”

Pengalaman hidup ini membuat ia bertekad untuk mendukung setiap perempuan serta ibu rumah tangga sekalipun agar berani bermimpi dan menempuh pendidikan setinggi mungkin. Hal ini lanjut Sepmi, juga berlaku bagi setiap anak-anak agar memperoleh kesempatan dan dukungan untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka melalui pendidikan.

Kendati demikian, Sepmi menyadari bahwa kesuksesan yang diraih selama ini tidak bisa dicapai semua orang. Dengan catatan, ‘tanpa adanya dukungan support system yang lebih baik, semua itu sulit dicapai’.

Persoalan besar yang saat ini masih dihadapi oleh masyarakat adalah kenyataan tentang besarnya biaya pendidikan di perguruan tinggi, sehingga tidak sedikit anak-anak yang harus mengubur mimpi itu.

“Kita memang tidak bisa hanya mengandalkan perjuangan individu. Pemerintah perlu hadir dengan memberikan akses pendidikan gratis untuk semua, tanpa memandang latar belakang ekonomi.”

Fakta ini diperkuat dengan pernyataan dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang menunjukkan bahwa Indonesia berada di posisi kedua terendah dalam jumlah lulusan perguruan tinggi dari 48 negara yang dianalisis.

Hanya 17,93 persen masyarakat Indonesia yang berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi, jauh di bawah rata-rata negara mitra OECD yang mencapai 47,42 persen. Data ini sungguh ironis, padahal pendidikan adalah senjata yang paling kuat untuk menciptakan kesejahteraan.

“Untuk itu, pemerintah perlu hadir secara aktif dan bukan sekadar beasiswa bagi segelintir orang saja, melainkan jaminan pendidikan gratis sebagai hak warga negara yang harus dipenuhi dan dilindungi sebagaimana amanat konstitusi.”

Lebih lanjut, melalui program gratispol ini, dia percaya bahwa lebih banyak masyarakat di Bumi Mulawarman, baik tua maupun muda, perempuan atau laki-laki, dapat mengenyam pendidikan tinggi tanpa memikirkan biaya.

“Program ini sangat sejalan dengan visi untuk menciptakan generasi emas Indonesia tahun 2045. Tentu harus kita dukung.”

Ia mengajak seluruh masyarakat Kaltim untuk memberikan dukungan pada pasangan Rudy Mas’ud dan Seno Aji, agar program ini dapat segera diwujudkan demi Indonesia Emas 2045.

“Ini adalah langkah kolektif yang tidak hanya mengubah masa depan individu, tetapi juga masa depan bangsa. Program ini mengatasi ketimpangan.”

Diakhir pernyataannya, Sepmi optimis bahwa pendidikan gratis adalah investasi terbaik yang bisa dilakukan untuk mencapai keadilan sosial dan kesejahteraan.

“Ayo kita bersama-sama mendukung akses pendidikan untuk semua. Bersama kita bisa mewujudkan Indonesia maju,” tutupnya.

Exit mobile version