NEWS SEKALTIM

Karantina Periksa Sampel Badak Pahu yang Dikirim BKSDA Kaltim ke IPB

Balikpapan, Sekaltim.co – Dalam upaya melestarikan populasi Badak Sumatera yang terancam punah, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur (Kaltim) menjalin kerja sama dengan IPB University Bogor untuk melakukan Assisted Reproductive Technology (ART) pada Badak Sumatera.

Pada Selasa, 5 November 2024, BKSDA Kaltim mengirimkan sampel material biologis dan reproduksi Badak Sumatera (Dicerorhinus Sumatrensis) melalui Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan menuju IPB University di Bogor untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi.

Petugas Karantina Hewan Kaltim melakukan sertifikasi terhadap sampel yang akan dikirim ke IPB University.

Sampel tersebut terdiri dari:
– Sel telur badak dalam microtube yang dimasukkan ke dalam inkubator khusus
– Biopsi kulit badak dalam microtube
– Sampel darah (whole blood) badak dalam tiga tabung EDTA

“Sampel tersebut dikirim untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan reproduksi Badak. BKSDA Kaltim dan IPB University akan melakukan Assisted Reproductive Technology (ART) terhadap Badak tersebut,” ujar Dian Rahmawati, Dokter Hewan Karantina yang bertugas, dalam keterangan tertulis, Rabu 6 November 2024.

Badak Sumatera (Dicerorhinus Sumatrensis) merupakan salah satu satwa langka yang dilindungi di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.106 Tahun 2018. Populasi badak ini terancam punah akibat perburuan liar dan kerusakan habitat.

Di Kaltim, badak jenis ini berada di Kutai Barat. Nama badak itu adalah Pahu.

ART yang akan dilakukan oleh BKSDA Kaltim dan IPB University merupakan salah satu langkah strategis untuk melestarikan spesies ini. ART adalah sekelompok prosedur yang melibatkan penanganan sel telur dan sperma di luar tubuh untuk mewujudkan kehamilan.

Sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, Karantina Kaltim tidak hanya bertugas mencegah masuk, keluar, dan tersebarnya hama penyakit. Mereka juga wajib melakukan pengawasan terhadap sumber daya genetik dan produk rekayasa genetik.

“Kami siap mendukung BKSDA Kaltim dalam usahanya menjaga kelestarian hayati dengan memfasilitasi sertifikasi sampel material biologis dan reproduksi Badak agar ART berjalan dengan lancar,” ujar Arum Kusnila Dewi, Kepala Karantina Kaltim. (*)

Simak berita Sekaltim.co lainnya di tautan Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button