Strategi Dispora Kaltim Usai Piala Gubernur untuk Pembinaan Berkelanjutan
Samarinda, Sekaltim.co – Pasca keberhasilan Piala Gubernur Kaltim U-13 dan U-15 yang berlangsung 11-18 November 2024 di Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) segera melakukan langkah strategis untuk memaksimalkan potensi atlet muda.
Antara lain Dispora Kaltim akan menyiapkan atlet berbakat untuk mengahadapi ajang Piala Soeratin dan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026
Sebelumnya, Piala Gubernur Kaltim U-13 dan U-15 Piala Soeratin Zona Kaltim telah menghasilan juara.
Kategori U-15 menghasilkan deretan juara:
1. Penajam Utama (Juara Pertama)
2. Balikpapan All Stars (Runner-Up)
3. Bontang City (Juara Ketiga)
Prestasi Tim U-13 dengan peringkat:
1. Balikpapan All Stars (Juara Pertama)
2. Borneo FC Samarinda (Juara Kedua)
3. Bontang City (Juara Ketiga)
4. Penajam Utama (Juara Keempat)
Rencana Pengembangan dan Pembinaan Atlet
Rasman, Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, merinci beberapa strategi pengembangan dan pembinaan atlet usai Piala Gubernur Kaltim U-13 dan U-15.
Persiapan Piala Soeratin akan dilaksanakan akhir Desember 2024 atau awal Januari 2025. Dia meminta tim segera melakukan persiapan dini.
“Setelah kejuaraan ini, akan kita siapkan timnya untuk mengikuti Piala Soeratin. Saya enggak tahu apakah akhir Desember 2024 atau awal Januari 2025. Tapi yang jelasnya, kita minta kepada masing-masing tim untuk mempersiapkan sedini mungkin, agar mempersiapkan atletnya untuk menuju Piala Soeratin,” kata Rasman, Senin 18 November 2024.
Rasman juga menjelaskan target Porprov 2026 untuk fokus pada atlet usia maksimal 20 tahun. Strategi pembinaan tersebut meliputi identifikasi atlet berbakat dan pembinaan konsisten dan berkelanjutan.
Selain itu, agar setiap tim fokus pada pengembangan atlet usia 15-19 tahun untuk persiapan menghadapi kompetisi nasional seperti Piala Soeratin.
“Saya minta kepada masing-masing kabupaten/kota untuk mengambil tim-tim seperti ini untuk persiapan Porpov nanti tahun 2026. Karena usianya nanti usia maksimal 20 tahun. Apalagi nanti PON 4 tahun yang akan datang,” ungkapnya.
Selain itu, mempersiapkan kandidat untuk PON mendatang dan mulai melakukan talent scouting komprehensif. “Saya minta untuk melakukan tallent scouting. Mana yang kira-kira harus layak untuk kita lakukan pembinaan-pembinaan secara konsisten dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dispora Kaltim melihat kompetisi ini bukan sekadar ajang prestasi, melainkan wahana pengembangan atlet berbakat yang dapat membawa nama daerah di kancah nasional.
Strategi komprehensif Dispora Kaltim ini juga menjadi bukti komitmen serius dalam melahirkan generasi atlet berprestasi. (Adv/DisporaKaltim)