Menanti Slank Konser Akustik di Lahan Bekas Tambang saat HUT Kaltim ke-68
Sekaltim.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) akan menggelar perayaan HUT ke-68 tahun 2025 mendatang dengan konsep unik dan inovatif di lahan pasca tambang Merandai, Loa Duri, Kutai Kartanegara (Kukar).
Acara spesial ini akan menampilkan band legendaris Slank dan mengangkat tema keberlanjutan lingkungan.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Bambang Arwanto, mengungkapkan bahwa perayaan kali ini akan menjadi momen bersejarah.
“Tidak terbayang bahwa HUT Kaltim yang ke-68 akan dilaksanakan di lahan pasca tambang. Para pejabat yang hadir tidak hanya menghadiri seremoni, tetapi juga akan menanam padi di area bekas tambang sebagai simbol sinergi antara pertambangan dan pertanian,” ujarnya dalam Executive Lunch Meeting Forum CSR Kaltim dan Forum PPM Minerba Kaltim di Hotel Mesra Samarinda, Senin 16 Desember 2024.
Gagasan penyelenggaraan di lahan bekas tambang ini merupakan inisiatif Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik.
Ide ini bertujuan mendemonstrasikan bahwa lahan eks tambang dapat direvitalisasi menjadi area produktif untuk pertanian.
“Ini pertama kali kita lakukan. Pesan yang ingin kita bawa adalah tambang dan pertanian bisa hidup berdampingan tanpa saling merusak sumber daya,” tambah Bambang.
Band Slank, yang dikenal dengan kepeduliannya terhadap lingkungan, akan tampil membawakan beberapa lagu akustik. Band dengan beberapa lagu andalan seperti Mawar Merah, Anyer 10 Maret, Balikin, dan Orkes Sakit Hati ini akan turut memperkuat pesan kampanye lingkungan.
Kehadiran grup band legendaris era 90-an ini diharapkan dapat memperkuat narasi tentang pentingnya menjaga harmoni antara alam dan pembangunan.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Pj Gubernur Akmal Malik bersama Kaka Slank dan rombongan akan menggunakan vespa listrik dari Kantor Gubernur menuju lokasi acara.
“Nanti kita akan naik vespa listrik ke lokasi. Saya mau yang tidak biasa-biasa saja. Jadi go green-nya dapat, nanamnya juga dapat,” tegas Akmal beberapa waktu lalu.
Perayaan ini juga menjadi momentum bagi Kaltim untuk menunjukkan komitmennya dalam transisi energi.
“Kami ingin menyampaikan bahwa Kaltim sedang bergerak dari dominasi energi fosil menuju energi terbarukan. Bahkan, kita sudah memiliki pabrik yang mengonversi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik,” jelas Bambang.
Di Kaltim, revitalisasi lahan eks tambang telah dilakukan oleh berbagai perusahaan pemegang izin PKP2B.
Beberapa contoh sukses termasuk PT Indominco yang menanam pisang dan kelengkeng, PT Berau Coal dengan tanaman kakao, PT Kitadin yang mengembangkan persawahan, PT MHU yang beternak sapi dan kambing, serta PT Kideco yang mengembangkan madu kelulut dan sayuran.
Acara yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari sektor pertambangan hingga migas ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan menegaskan posisi Kaltim sebagai pionir dalam penerapan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Perayaan HUT Pemprov Kaltim ke-68 ini akan membuktikan bahwa dengan pengelolaan yang tepat, lahan pasca tambang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dan lingkungan.
Kegiatan ini merupakan langkah konkret Pemprov Kaltim dalam memadukan pembangunan ekonomi dengan pelestarian lingkungan, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang potensi pemanfaatan lahan pasca tambang untuk kegiatan produktif. (*)