
Bontang, Sekaltim.co – Bontang City Carnival 2025 dipenuhi lautan warna pada Sabtu malam, 25 Oktober 2025. Suasana ini menandai pembukaan Bontang City Carnival 2025 di Jalan Jenderal Ahmad Yani.
Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang jalan utama itu untuk menyaksikan parade budaya Bontang City Carnival 2025 yang menjadi bagian dari perayaan HUT ke-26 Kota Bontang.
Sejak sore, masyarakat sudah memadati trotoar dan area sekitar panggung utama. Lampu-lampu warna-warni menghiasi jalan, sementara dentuman musik dan sorak penonton menciptakan suasana penuh semangat dan kebanggaan.
Tahun ini, sebanyak 105 kontingen ambil bagian dalam gelaran BCC, yang terdiri dari 34 grup peserta karnaval dan 71 grup peserta pawai budaya.
Acara megah ini dibuka langsung oleh Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, bersama Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Turut hadir sejumlah tokoh penting, di antaranya Anggota DPD RI asal Bontang Kaltim Andi Sofyan Hasdam, Anggota DPRD Kaltim Shemmy Permata Sari, Wakil Wali Kota Agus Haris, dan Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam.
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menyampaikan apresiasi atas semangat warga Bontang yang hadir memeriahkan BCC 2025. Ia menilai kegiatan ini bukan sekadar ajang hiburan, melainkan juga bentuk nyata pelestarian budaya Indonesia.
“Kami sangat bangga dengan suasana yang meriah ini. Bontang City Carnival bukan sekadar hiburan, tetapi wujud nyata pelestarian budaya Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur,” ujar Gubernur.
Rudy menegaskan bahwa budaya adalah alat pemersatu bangsa yang mencerminkan jati diri masyarakat dan perlu diwariskan kepada generasi muda.
Ia juga menyoroti pentingnya pariwisata berbasis budaya lokal sebagai salah satu motor penggerak ekonomi daerah.
“Budaya adalah alat pemersatu bangsa yang mencerminkan jati diri dan diwariskan turun-temurun. Pemprov Kaltim berkomitmen mendorong pengembangan sektor budaya dan pariwisata melalui program unggulan, termasuk UMKM berbasis budaya, dukungan terhadap event seni, serta pariwisata berbasis desa,” jelasnya.
Gubernur juga mengajak seluruh daerah di Kaltim untuk terus berkolaborasi dalam membangun daerah secara berkeadilan, meski dihadapkan pada keterbatasan anggaran.
Sementara itu, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni dalam pidatonya menegaskan komitmen Pemerintah Kota Bontang dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan memperkuat sektor ekonomi kreatif.
Di sektor ekonomi, Neni mengungkapkan rasa bangganya karena pertumbuhan ekonomi non-migas Kota Bontang mencapai 9,8 persen, tertinggi di Kalimantan Timur dan melampaui target nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Selain itu, Pemkot Bontang juga akan terus mengembangkan event seni, budaya, dan hiburan untuk menggali potensi generasi muda sekaligus mendorong roda ekonomi kreatif dan UMKM lokal.
Sebelum parade dimulai, penonton disuguhkan atraksi militer dari Batalyon Arhanud 7/ABC yang membuka acara dengan formasi baris-berbaris dan pertunjukan koreografi bersenjata yang memukau.
Aksi tersebut langsung disambut sorakan riuh dan tepuk tangan dari masyarakat yang memenuhi ruas jalan.
Setelah itu, satu per satu kontingen tampil menampilkan busana kreasi unik yang memadukan unsur budaya lokal dan modern.
Kostum megah berhiaskan bulu enggang, manik-manik, dan warna mencolok menjadi daya tarik tersendiri.
Beberapa peserta bahkan menampilkan tarian khas daerah yang dikolaborasikan dengan musik modern, menggambarkan semangat “Warna-Warni Budaya Nusantara Baru,” tema besar BCC tahun ini.
Anak-anak sekolah, komunitas, hingga instansi pemerintahan ikut berpartisipasi dengan kreativitas masing-masing. Tak sedikit warga yang berebut mengambil foto, bahkan melakukan siaran langsung di media sosial untuk membagikan kemeriahan malam itu.
Bontang City Carnival telah menjadi ikon budaya tahunan selain sebagai ajang perayaan HUT kota yang dinantikan masyarakat. Event ini juga berkontribusi besar terhadap peningkatan kunjungan wisatawan dan aktivitas ekonomi di sektor informal, seperti kuliner dan UMKM lokal.
Selama penyelenggaraan BCC, jalanan dipenuhi pedagang makanan, cendera mata, dan produk lokal khas Bontang. Banyak pengunjung dari luar kota yang datang untuk menyaksikan langsung pawai budaya tersebut.
Bontang City Carnival 2025 menjadi simbol kebangkitan semangat warga pasca pandemi dan tantangan ekonomi global. Dengan partisipasi lebih dari seratus kontingen, ribuan penonton, dan dukungan penuh dari pemerintah daerah, gelaran ini menegaskan posisi Bontang sebagai pusat kreativitas dan kebudayaan di Kalimantan Timur.
Gelaran Bontang City Carnival 2025 bukan hanya pesta visual penuh warna, tetapi juga perwujudan sinergi antara budaya, ekonomi, dan semangat kebersamaan. Masyarakat Bontang menunjukkan bahwa kekayaan tradisi dan semangat inovasi dapat berjalan beriringan menuju masa depan yang lebih gemilang. (*)









