Kukar, SEKALTIM.CO – Tenggarong, Kalimantan Timur (Kaltim), menjadi pusat perhatian pecinta seni dan budaya Indonesia pada 20-25 Juli 2024. Gedung A Aula ex Serapo UPTD Museum Negeri Mulawarman berubah menjadi panggung megah yang memamerkan kekayaan alat musik tradisional dari 33 museum di seluruh penjuru Nusantara.
Pameran bertajuk “Alunan Harmoni Nusantara” ini menarik ratusan pengunjung dari berbagai kalangan, terutama generasi muda, membuktikan bahwa warisan budaya musik tradisional masih memiliki daya tarik yang kuat di era modern.
Acara yang digagas oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur bersama Asosiasi Museum Indonesia (AMI) ini tidak hanya sekadar pameran biasa.
Lebih dari 200 jenis alat musik tradisional dari beragam daerah Indonesia dipamerkan, mulai dari Kalimantan, Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, hingga Papua. Keragaman ini menjadi bukti nyata kekayaan budaya Indonesia yang patut dibanggakan dan dilestarikan.
Rahmat Ramadhan, Sekretaris Disdikbud Kaltim, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya ini.
“Ada banyak jenis dan bentuk alat musik yang dimiliki Indonesia. Warisan negeri ini harus dijaga dan dilestarikan. Pameran ini juga menjadi bagian untuk mengenalkan alat musik tradisional bagi generasi muda sekarang,” ujarnya.
Ramadhan menegaskan tujuan utama pameran, yaitu sebagai jembatan penghubung antara warisan budaya dan generasi penerus bangsa.
Pameran ini tidak hanya berfokus pada aspek visual semata. Para pengunjung juga disuguhi pengalaman audio yang memukau melalui pertunjukan musik tradisional, termasuk alunan musik sape’ khas Kalimantan.
Hal ini memberikan dimensi baru dalam apresiasi alat musik tradisional, memungkinkan pengunjung untuk tidak hanya melihat, tetapi juga merasakan harmoni yang dihasilkan.
Untuk menambah daya tarik, panitia juga mengadakan berbagai lomba, seperti lomba alat musik kreasi daerah dan lomba permainan tradisional.
Selain itu, pengunjung juga berkesempatan mengikuti workshop sape dan menikmati bazaar UMKM. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menambah nilai edukatif pameran, tetapi juga memberikan pengalaman interaktif yang menarik bagi pengunjung.
Salah satu highlight acara adalah tur ke Desa Budaya Lekaq Kidau di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kukar. Peserta diajak menelusuri Sungai Mahakam untuk mengenal lebih dekat seni budaya suku Dayak yang masih dilestarikan hingga kini.
Abdul Rasid, Ketua DPRD Kukar, mengungkapkan kekagumannya pada keberagaman alat musik tradisional pada Pameran Alat Musik Tradisional Nusantara 2024.
“Saya baru tahu ternyata Indonesia memiliki begitu banyak alat musik tradisional yang unik dan indah,” ujarnya seraya memberikan apresiasi terhadap pameran yang berhasil membuka mata banyak orang, termasuk para pemangku kebijakan, tentang kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.
Pameran “Alunan Harmoni Nusantara” bukan sekadar ajang pamer koleksi museum. Ini adalah upaya nyata untuk mempromosikan seni daerah sebagai identitas lokal, menyediakan media pembelajaran dan informasi tentang kebudayaan umum, khususnya alat musik tradisional, serta menarik minat masyarakat untuk mengunjungi Museum Mulawarman.
Di tengah era digital dan gempuran budaya global, Pameran Alat Musik Tradisional Nusantara 2024 ini menjadi pengingat penting akan kekayaan budaya Indonesia. Dengan mengenal alat musik tradisional Indonesia, masyarakat, terutama generasi muda, dapat memahami filosofi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti kearifan lokal, hubungan manusia dengan alam, dan spiritualitas.
Pameran “Alunan Harmoni Nusantara” 2024 membuka jendela baru bagi apresiasi musik tradisional Indonesia. (*)