Potongan Tubuh Korban Serangan Buaya Ditemukan Tim SAR di Sungai Handil Kukar
Kukar, Sekaltim.co – Pencarian Jatoman (52), petugas keamanan Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS) yang menjadi korban serangan buaya di Handil Terusan, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), berakhir dengan penemuan yang memilukan.
Tim SAR Gabungan telah menemukan potongan tubuh korban pada Selasa, 6 Agustus 2024, mengonfirmasi nasib tragis yang menimpa Jatoman.
Dody Setiawan, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Balikpapan, dalam keterangan tertulisnya memaparkan detail penemuan tersebut.
“Pada pukul 16:40 WITA, Tim SAR Gabungan menemukan potongan tubuh bagian kepala korban,” ungkap Dody melalui keterangan tertulis, Selasa malam, sekitar pukul 19.40 WITA.
Lokasi penemuan berada pada koordinat 0°33’30.168″ S 117°23’51.4932″ E, sekitar 2,16 kilometer ke arah hulu Barat Daya dari lokasi kejadian awal atau Last Known Position (LKP).
Tak lama dari penemuan potongan korban serangan buaya tersebut, pada pukul 17:00 WITA, tim kembali menemukan potongan tubuh lainnya berupa kaki kanan korban.
Penemuan kedua ini berlokasi tak jauh dari penemuan pertama, tepatnya di koordinat 0°33’31.9788″ S 117°23’50.4384″ E, berjarak 2,26 kilometer dari titik awal kejadian.
Dwi Adi Wibowo, Komandan Regu Pencarian Basarnas Balikpapan, menjelaskan bahwa penemuan ini merupakan hasil dari operasi SAR hari kedua yang dimulai pukul 07:00 WITA.
“Tim kami menyusuri perairan sungai menggunakan perahu karet,” ujarnya, menggambarkan upaya intensif yang dilakukan tim gabungan.
Penemuan ini menjadi titik balik dalam operasi pencarian yang telah berlangsung selama dua hari.
Meskipun demikian, Adi menegaskan bahwa operasi SAR akan tetap dilanjutkan Rabu 7 Agustus 2024, pukul 07.00 WITA.
“Pencarian akan dilanjutkan di hari ketiga operasi SAR, Rabu 7 Agustus 2024,” ujarnya.
Keputusan ini diambil mengingat masih adanya bagian tubuh korban yang belum ditemukan.
Tragedi ini bermula pada Senin, 5 Agustus 2024, ketika Jatoman dilaporkan menjadi korban serangan buaya saat sedang mandi di sungai.
Kejadian tersebut disaksikan langsung oleh Sudiro, rekan kerja korban, dari Pos Pengawasan Security PHSS.
Meskipun Sudiro berusaha memperingatkan, buaya telah lebih dulu membawa korban ke bawah air.
Peristiwa ini mengguncang tidak hanya keluarga korban, tetapi juga seluruh komunitas di sekitar wilayah kerja PHSS.
PT Pertamina Hulu Sanga Sanga, sebagai perusahaan mitra kerja tempat Jatoman bekerja, telah menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh dalam proses pencarian dan penanganan pascakejadian. (*)