ANEKA

4-Way Split Menembus Batas, Album Kolaborasi 4 Musisi Noise Lintas Negara dalam NB33

Sekaltim.co – Di tengah dominasi musik mainstream yang memenuhi platform digital, skena musik noise eksperimental justru semakin menunjukkan tajinya. Noise Bombing Records, label rekaman independen asal Indonesia, baru saja merilis album kolaborasi internasional bertajuk “NB33: 4-Way Split” yang menghadirkan empat musisi noise terkemuka dari berbagai belahan dunia.

Album yang dirilis pada 11 Desember 2024 ini menampilkan kolaborasi unik antara Armenia (Ekuador), Indra Menus (Indonesia), T. Mikawa (Jepang), dan Theo Nugraha (Indonesia). Pertemuan empat pionir musik noise ini menghasilkan eksplorasi suara yang melampaui batas-batas konvensional musik pada umumnya.

Perjalanan Panjang Para Pelopor Noise

Armenia, yang memulai perjalanannya sejak 1995 melalui label Bizarre Audio Arts, telah menghasilkan lebih dari 250 rilisan dalam berbagai format. Musisi asal Ekuador ini telah menggelar pertunjukan di berbagai negara, termasuk Kolombia dan Amerika Serikat, menjadikannya salah satu figur penting dalam skena musik noise internasional.

Sementara itu, Indra Menus, yang juga dikenal dengan nama panggung To Die, merupakan tokoh sentral dalam perkembangan musik noise di Indonesia. Berawal dari proyek hardcore punk di Yogyakarta pada 1998, ia kemudian mengembangkan karirnya ke ranah eksperimental noise dan telah melakukan tur di Asia, Australia, hingga Eropa. Kontribusinya tidak hanya sebatas musik, tetapi juga mencakup penelitian dan penerbitan buku tentang skena noise Indonesia.

T. Mikawa, musisi veteran asal Jepang, membawa pengalaman puluhan tahun dalam dunia musik noise. Sebagai bagian dari grup legendaris Incapacitants dan Hijokaidan, Mikawa telah menjelajahi berbagai bentuk eksperimentasi suara sejak masa sekolahnya. Performanya telah merambah berbagai festival internasional, termasuk penampilan solonya yang mendapat sambutan hangat di A Bunch of Noise Festival Shanghai pada April 2024.

Theo Nugraha, pelopor proyek noise pertama di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) melengkapi kolaborasi ini dengan perspektif uniknya dalam eksperimentasi suara. Dengan hampir 200 rilisan dalam diskografinya, Nugraha tidak hanya aktif sebagai musisi tetapi juga sebagai kurator dan penyelenggara berbagai acara seni pertunjukan di Kalimantan Timur.

Inovasi dalam “NB33: 4-Way Split”

Album ini terbagi menjadi dua sisi, masing-masing menampilkan dua karya. Sisi A menghadirkan “SHATTERED DREAMS” dari Armenia dan “BECOME VENGEANCE, BECOME WRATH” oleh Indra Menus. Sementara di sisi B, pendengar dapat menikmati “BOTECHRIKOCCUS” karya T. Mikawa dan “XX000” dari Theo Nugraha.

“Kolaborasi ini membuktikan bahwa musik noise/eksperimental dapat menembus batas-batas budaya dan geografis,” ujar produser album tersebut, dalam keterangan rilis kepada Sekaltim.co, Rabu 25 Desember 2024. Pernyataan ini menegaskan bahwa musik eksperimental mampu menjadi bahasa universal yang menghubungkan berbagai latar belakang budaya.

Album ini dirilis dalam format digital melalui Bandcamp dan dalam format kaset yang terbatas hanya 50 kopi. Desain sampul yang dikerjakan oleh Romana Febri menambah nilai artistik dari rilisan ini, sementara proses mastering yang dikerjakan oleh Theo Nugraha memastikan kualitas suara yang optimal.

Dampak dan Masa Depan Musik Noise Eksperimental

Kolaborasi internasional semacam ini membuka jalan baru bagi perkembangan musik noise eksperimental di Indonesia dan dunia. Dengan harga yang terjangkau (IDR 60K / $6), album ini menjadi pintu masuk bagi para penikmat musik untuk mengenal lebih dalam genre yang sering kali dipandang sebagai musik “pinggiran” ini.

Noise Bombing Records, sebagai label yang berbasis di Indonesia, telah membuktikan bahwa skena musik underground lokal mampu menghasilkan karya yang setara dengan produksi internasional. Rilisan ini juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki posisi penting dalam peta musik eksperimental global.

Kehadiran “NB33: 4-Way Split” tidak hanya menjadi dokumentasi kolaborasi musikal, tetapi juga mencatatkan sejarah baru dalam perkembangan musik noise eksperimental. Album ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas tidak mengenal batas, dan musik eksperimental dapat menjadi medium yang mempersatukan berbagai budaya dan generasi. (*)

Simak berita Sekaltim.co lainnya di tautan Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button