PPU, Sekaltim.co – Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) 2024 resmi dibuka oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Woro Srihastuti Sulistyaningrum.
Bertempat di Taman Penyembolun, depan Kantor Bupati Penajam Paser Utara (PPU), pembukaan Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) 2024 ini juga dirangkaikan dengan launching 30 Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP) di kabupaten tersebut.
Dalam sambutannya, Woro Srihastuti menekankan pentingnya acara ini sebagai upaya untuk memperkuat persatuan dan kelestarian seni budaya di tengah pembangunan Ibukota Nusantara (IKN).
“FHBN 2024 merupakan rangkaian kegiatan kebudayaan di seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur, bertujuan untuk menyongsong pembangunan manusia dan kebudayaan di IKN sebagai wujud harmoni budaya,” ujar Woro.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa budaya harus menjadi alat pemersatu bangsa, terutama dalam menghadapi era globalisasi yang semakin kompetitif.
“Kebudayaan ini adalah pondasi kita untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Melalui FHBN, kita ingin mengangkat budaya lokal ke kancah internasional,” tambahnya.
FHBN 2024 menjadi momentum strategis untuk membangkitkan semangat perubahan revolusi mental dalam rangka nation and character building.
Dengan mengangkat tema “Merajut Persatuan dalam Keragaman,” festival ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya di kawasan IKN dan sekitarnya.
Sebagai tuan rumah untuk kedua kalinya, PPU berperan sebagai penyangga utama IKN dalam melestarikan kearifan lokal seni dan budaya Benuo Taka.
Komitmen Pelestarian Budaya dan Pembangunan SDM
Penjabat Bupati PPU, Makmur Marbun, menyambut hangat para tamu undangan di Bumi Benuo Taka. Ia menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga pengembangan sumber daya manusia dan pelestarian budaya.
“Budaya kita adalah identitas yang diwariskan dari generasi ke generasi. Festival ini adalah momen untuk merajut persatuan dalam keberagaman, menjadikan budaya sebagai perekat kebangsaan di tengah persiapan kita menyongsong perpindahan Ibu Kota Nusantara,” ungkap Makmur.
Makmur Marbun juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter berbasis Pancasila yang diimplementasikan melalui Sekolah Laboratorium Pancasila.
“Sekolah ini diharapkan mampu mencetak generasi penerus yang berkarakter kuat, berlandaskan nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal,” jelasnya.
Dengan adanya 30 Sekolah Laboratorium Pancasila yang diresmikan, diharapkan dapat menjadi model pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Pentingnya Kebudayaan di Era Pembangunan IKN
Festival ini juga menjadi ajang untuk memperkuat identitas budaya di IKN. Dalam era pembangunan fisik dan infrastruktur yang masif, penguatan budaya dan sumber daya manusia menjadi penting untuk mengimbangi perbedaan karakteristik antara masyarakat lokal dan pendatang.
Nusantara sebagai ibukota baru diharapkan mampu mencerminkan identitas bangsa yang majemuk, mengurangi potensi permasalahan sosial dan ekonomi, serta mengintegrasikan kearifan lokal dengan inovasi modern.
Acara pembukaan ini juga dihadiri oleh Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan Kemenko PMK, Andre Notohamijoyo, dan Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Sjamsul Hadi.
Kehadiran perwakilan dari Gubernur Provinsi Kaltim serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten PPU menambah semarak acara tersebut.
Membangun Identitas Bangsa melalui Budaya
Masyarakat yang turut memeriahkan Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) 2024 di Penajam Paser Utara ini sebagian besar mengenakan pakaian adat daerah yang ada di Indonesia.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa dalam era di mana perubahan terjadi begitu cepat, menjaga kelestarian budaya menjadi lebih dari sekadar tanggung jawab, tetapi juga sebuah keharusan.
FHBN 2024 menjadi platform untuk memperlihatkan kekayaan budaya nusantara yang beragam, dan bagaimana budaya tersebut dapat menjadi pondasi kuat dalam membangun karakter bangsa. Dengan semangat gotong royong, festival ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menjaga dan merawat kekayaan budaya mereka.
FHBN 2024 berlangsung selama tiga hari, mulai dari 5 hingga 7 September 2024, dan diisi dengan berbagai kegiatan seperti pentas seni, pameran budaya, serta diskusi interaktif tentang pelestarian budaya di era modern. Semua rangkaian acara ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya budaya sebagai aset bangsa yang harus dijaga dan dikembangkan.
Sebagai kota penyangga IKN, Penajam Paser Utara berkomitmen untuk terus mendukung pelestarian budaya nusantara. Dengan adanya acara seperti FHBN, diharapkan budaya lokal tetap lestari dan menjadi identitas kuat bagi masyarakat di tengah pembangunan yang terus berkembang. “Mari bersama-sama kita sukseskan acara ini, untuk memperkuat persatuan dan menjaga kekayaan budaya kita!” tutup Makmur Marbun. (*)