Mahakam Ulu

Adat Napoq Balan dan Ngelekuq Sambut Bupati Mahakam Ulu Angela Idang Belawan

Mahakam Ulu, Sekaltim.co – Upacara Adat Napoq Balan dan Prosesi Ritual Ngelekuq untuk menyambut Bupati terpilih Angela Idang Belawan dan Wakil Bupati Suhuk, masa jabatan 2025–2030. Suasana penuh sukacita dan kebanggaan menyelimuti masyarakat Ujoh Bilang, Kabupaten Mahakam Ulu, Sabtu 4 Oktober 2025.

Tradisi sakral penyambutan Bupati dan Wakil Bupati Mahakam Ulu ini berlangsung dengan khidmat sekaligus menandai babak baru kepemimpinan di Mahakam Ulu.

Sejak pagi Pelabuhan Besar Ujoh Bilang sudah dipadati masyarakat dari berbagai kalangan. Warga berdiri berjejer di sepanjang jalan, melambaikan tangan sambil meneriakkan yel-yel penyambutan.

Senyum, tawa, serta lantunan musik tradisional menciptakan atmosfer haru bercampur bahagia. Semua mata tertuju pada kedatangan pemimpin baru yang akan membawa harapan bagi Mahulu lima tahun mendatang.

Setibanya di pelabuhan pada pukul 10.25 WITA, Angela Idang Belawan dan Suhuk disambut melalui prosesi Napoq Balan, sebuah penghormatan adat yang menjadi simbol penerimaan masyarakat Dayak terhadap pemimpin baru.

Rombongan kemudian melakukan perarakan keliling kampung dengan iring-iringan kendaraan dinas Forkopimda dan perangkat daerah, termasuk kendaraan dinas Kapolres Mahulu.

Prosesi berlanjut di Balai Adat Kampung Ujoh Bilang dengan pelaksanaan Ritual Ngelekuq, yakni pemasangan gelang manik dan atribut adat oleh pemangku adat.

Ritual ini memiliki makna mendalam sebagai tanda bahwa pemimpin telah diterima secara sah oleh masyarakat adat. Suasana kian meriah dengan persembahan tarian tradisional dan penyerahan cinderamata, memperkuat nuansa sakral sekaligus penuh kehangatan.

Dalam ritual adat itu hadir lengkap jajaran Forkopimda, tokoh adat, anggota DPRD, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta masyarakat adat dari berbagai kampung. Kehadiran mereka mencerminkan dukungan kuat terhadap kepemimpinan baru Mahulu.

Angela Idang Belawan yang tercatat sebagai bupati perempuan pertama di Mahakam Ulu menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas sambutan luar biasa yang ia terima.

“Kami sangat tersentuh dengan sambutan masyarakat, terlebih di tengah hujan yang turun. Antusiasme ini menjadi semangat bagi kami untuk bekerja lebih baik dan membawa Mahulu ke arah yang lebih maju,” ucapnya dengan penuh haru.

Setelah prosesi adat, Angela dan Suhuk berkeliling kampung menyapa warga secara langsung. Antusiasme masyarakat begitu terasa, menandai besarnya harapan terhadap pemimpin baru.

Sorak sorai warga, senyum, dan tatapan penuh harap menggambarkan semangat persatuan menuju pembangunan Mahulu yang lebih inklusif.

Kapolres Mahakam Ulu AKBP Eko Alamsyah turut hadir dan menyampaikan apresiasinya atas kekhidmatan prosesi adat yang berjalan lancar dan tertib.

Dirinya menyatakan komitmen Polres Mahulu untuk mendukung pemerintahan baru dengan pengamanan profesional dan humanis yang selaras dengan kearifan lokal masyarakat Dayak.

“Prosesi adat ini bukan hanya seremonial, tapi juga bentuk penghormatan budaya. Polres Mahulu siap mengawal jalannya pemerintahan dengan tetap menghormati nilai-nilai adat setempat,” ungkapnya.

Ritual Napoq Balan dan Ngelekuq bukan sekadar penyambutan, tetapi juga simbol restu masyarakat adat terhadap pemimpin baru.

Tradisi ini diyakini membawa doa dan berkah agar pemimpin dapat menjalankan amanah dengan bijaksana.

Bagi warga Mahakam Ulu, kehadiran Angela Idang Belawan sebagai bupati perempuan pertama merupakan sejarah baru.

Kehadirannya diharapkan mampu membawa sentuhan kepemimpinan yang lebih inklusif, mengedepankan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat identitas budaya lokal.

Rangkaian acara penyambutan adat berakhir pada pukul 12.20 WITA. Masyarakat pulang dengan senyum lebar, membawa semangat baru untuk bersama-sama membangun Mahulu di bawah kepemimpinan Angela Idang Belawan dan Suhuk.

Momen penyambutan Bupati dan Wakil Bupati Mahakam Ulu ini bukan hanya sekadar pergantian kepemimpinan, melainkan awal dari sebuah perjalanan baru untuk menjadikan Mahulu lebih maju, berdaya saing, serta tetap menjaga kearifan budaya leluhur. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button