
Samarinda, Sekaltim.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus mempersiapkan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang lebih transparan dan efisien. Langkah strategis ini disebut sebagai terobosan besar untuk mewujudkan digitalisasi birokrasi di Kota Tepian.
Sebelumnya Pemkot Samarinda telah menggelar Workshop AI di Hotel Mercure Samarinda pada Juni 2025 lalu.
Baca:
Pemkot Kembangkan Samarinda AI untuk Tata Kelola Pemerintahan
Kini progres terbaru kembali dipaparkan di hadapan Wali Kota Samarinda, Andi Harun, pada Jumat malam, 22 Agustus 2025, di Gedung PKK, Jalan S Parman.
Presentasi dilakukan oleh pakar teknologi asal Indonesia yang berdomisili di Singapura, Ainun Najib, didampingi Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda, Suparmin.
Dalam paparannya, Ainun menjelaskan bahwa sistem AI yang tengah dikembangkan kini sudah memasuki tahap implementasi awal. Salah satu fitur utama adalah kemampuan menganalisis anggaran secara otomatis.
Menurutnya, jika data anggaran dari perangkat daerah telah lengkap dan terkoneksi dengan database, maka teknologi ini akan sangat membantu tim kecil TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) dalam menyisir RKA 2026.
“Apabila data yang dibutuhkan sudah terpenuhi, keberadaan sistem ini akan mempermudah tim TAPD dalam melakukan penyusunan anggaran berbasis AI,” ujar Ainun, dikutip dari Diskominfo Samarinda, Sabtu 23 Agustus 2025.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengapresiasi progres pengembangan sistem AI tersebut. Ia menyebut bahwa teknologi ini akan menjadi instrumen penting dalam memperkuat transparansi keuangan pemerintah.
“Setidaknya mesin teknologi ini bisa membantu saya untuk melakukan koreksi terhadap realisasi belanja rutin terkecil di setiap perangkat daerah,” ungkap Andi Harun.
Ia menekankan bahwa AI harus mampu menghadirkan fitur spesifik yang dapat menyajikan rencana pendapatan dan belanja program kegiatan secara rinci. Dengan begitu, potensi penyalahgunaan anggaran dapat diminimalisir sejak awal.
“Tujuannya, supaya pemerintah bisa melakukan mitigasi terhadap tindakan dari oknum di instansi yang mencoba mengakali penyerapan anggaran,” jelasnya.
Menurut Andi Harun, pemanfaatan teknologi AI akan mempercepat proses pembahasan anggaran daerah. Jika sistem sudah berjalan maksimal, rapat penyusunan APBD diharapkan tidak lagi memakan waktu panjang.
“Kalau sistem ini sudah terbangun, saya yakin rapat penyusunan anggaran tidak perlu sampai lama-lama lagi,” tuturnya optimistis.
Untuk mempercepat implementasi, Wali Kota langsung menginstruksikan Diskominfo Samarinda agar mendorong setiap perangkat daerah mempercepat penginputan data. Langkah ini penting agar AI memiliki basis data yang kuat sebagai bahan analisis.
Menurutnya, data menjadi bahan bakar utama dari kecerdasan buatan ini. Jadi percepatan penginputan data harus dilakukan setiap perangkat daerah. (*)









