Samarinda, Sekaltim.co – Kamis, 29 Agustus 2024, hujan deras mengguyur Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), menyebabkan banjir di sejumlah titik.
Di tengah banjir ini, sebuah peristiwa tragis terjadi di RT 15, Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang.
Seorang anak perempuan bernama Siti Fadillah Munawaroh, berusia 6 tahun, terseret arus banjir setelah terperosok ke dalam gorong-gorong parit yang tak terlihat karena tertutup arus air.
Korban pun masuk ke dalam parit. Penutup parit saat itu terbuka karena untuk mempercepat air surut.
Video Saat-Saat Terakhir Beredar di Media Sosial
Video yang merekam saat-saat terakhir Siti Fadillah viral di media sosial. Dalam video tersebut, Siti terlihat bermain air di teras rumahnya sebelum terjatuh ke dalam gorong-gorong.
Dia mengenakan kaos coklat dan celana pendek hitam. Sontak, video ini beredar dan mengundang keprihatinan masyarakat luas.
Upaya Pencarian Tim SAR Gabungan
Tim SAR gabungan bergerak cepat melakukan pencarian usai menerima laporan sore hari usai kejadian. Mereka menyisir saluran air yang bermuara ke Sungai Karang Mumus (SKM) hingga malam hari.
Proses pencarian ini juga melibatkan perahu karet dan bantuan relawan setempat. Usaha mereka akhirnya membuahkan hasil pada pukul 22.45 WITA, ketika tubuh Siti Fadillah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Korban ditemukan pada pukul 22.45 Wita dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Riqi Efendi, Koordinator Basarnas Pos SAR Samarinda.
Detik-Detik Penemuan Korban
Korban ditemukan di atas pipa besar sungai di bawah jembatan, sekitar 300 meter dari lokasi awal ia terjatuh.
Pencarian yang melibatkan Tim SAR dan relawan Kota Samarinda berakhir tragis ketika jasad Siti Fadillah diangkat dari air dan langsung dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans GMS Rescue.
“Korban dievakuasi ke rumah duka dengan menggunakan unit ambulans GMS Rescue,” tambah Riqi Efendi.
Imbauan Kepolisian
Pihak kepolisian mengimbau orang tua untuk lebih waspada terhadap anak-anak mereka, terutama saat bermain di luar rumah dalam kondisi cuaca buruk.
“Kami meminta kepada para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anak mereka agar tidak bermain di area yang berbahaya, terutama saat hujan lebat,” ujar Kapolsek Sungai Pinang, AKP Rachmat Aribowo, dalam keterangan tertulisnya.
Di lokasi kejadian, aparat kepolisian telah memasang garis polisi. (*)