Kukar, Sekaltim.co – Setelah tiga hari pencarian intensif, jenazah Hafizh Azar (11), korban tenggelam di bawah Jembatan Kutai Kartanegara, akhirnya ditemukan pada Minggu, 13 Oktober 2024, pagi.
Penemuan jenazah korbn ini mengakhiri penantian panjang keluarga dan masyarakat setempat yang telah cemas sejak Kamis 10 Oktober 2024 lalu.
Menurut keterangan Tim Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kutai Kartanegara (Damkarmatan Kukar), jenazah korban ditemukan oleh warga setempat pada pukul 08:00 WITA di daerah Perairan Berhala
Korban ditemukan tepatnya di area Penyeberangan Ferry Loa Gagak, Jalan Jendral Sudirman, Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Begitu menerima laporan penemuan korban, Tim Rescue Damkarmatan Kukar langsung bergerak cepat dan tiba di lokasi kejadian pada pukul 08:25 WITA
“Pukul 08:00 korban ditemui masyarakat di daerah Perairan Berhala, Penyeberangan Ferry Loa Gagak, Jalan Jendral Sudirman, Loa Kulu Kota, Kec. Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara,” demikian keterangan tertulis Tim pemadam kebakaran dan penyelamatan Kukar.
Proses evakuasi berlangsung lancar, dan jenazah korban berhasil dibawa ke kamar jenazah RSUD A.M. Parikesit Tenggarong pada pukul 09:10 WITA untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Tragedi ini bermula pada Kamis, 10 Oktober 2024, sore. Saat itu, Hafizh, siswa kelas 6 SD, tenggelam saat bermain dan berenang bersama empat temannya di bawah Jembatan Kutai Kartanegara.
Saksi mata melaporkan bahwa Hafizh dan teman-temannya tiba di lokasi sekitar pukul 15:45 WITA setelah pulang sekolah, mengendarai sepeda dari rumah Hafizh di kawasan Bukit Biru.
“Korban tidak bisa berenang. Saat mereka datang, air masih dangkal,” ungkap seorang tetangga korban yang ditemui di lokasi kejadian.
Namun, situasi berubah drastis ketika Hafizh nekat berenang ke tengah sungai sementara teman-temannya berada di pinggir.
Tiba-tiba, bocah malang tersebut hilang dari pandangan, terseret arus kuat Sungai Mahakam.
Selama tiga hari pencarian, tim gabungan yang terdiri dari Polisi, TNI, Tim SAR, BPBD Kukar, dan masyarakat setempat terus melakukan penyisiran sepanjang aliran Sungai Mahakam.
Cuaca buruk dan arus sungai yang deras menjadi tantangan utama dalam operasi pencarian ini.
“Kami menghadapi berbagai kendala selama proses pencarian, termasuk hujan deras yang membuat air sungai keruh dan jarak pandang terbatas,” jelas Kepala Dinas Damkarmatan Kukar, Fida Hurasani.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, untuk selalu mengawasi anak-anak saat berada di dekat sungai atau badan air lainnya.
“Kami mengimbau masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian untuk berhati-hati dan memberikan ruang bagi tim pencari untuk bekerja,” ungkap Kapolsek Tenggarong, AKP Sukardi. (*)