Jakarta, Sekaltim.co – Partai Golongan Karya (Golkar) telah menggelar Musyawarah Nasional (Munas) XI dan mengambil keputusan penting dalam acara tersebut. Hasil Munas XI ini menghasilkan keputusan untuk mengangkat dan mengesahkan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029.
Bahlil, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), merupakan satu-satunya kader yang lolos verifikasi dan memenuhi syarat untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Pemilihan Bahlil sebagai Ketua Umum baru Golkar dilakukan secara aklamasi setelah mendapatkan dukungan penuh dari seluruh pemegang hak suara yang menghadiri Munas XI.
“Saya menanyakan, apakah seluruh hadirin yang hadir para peserta Munas setuju untuk kita tetapkan Bapak Bahlil Lahadalia menjadi ketua umum DPP Partai Golkar periode 2024-2029? Setuju? Setuju?,” ujar Wakil Ketua Umum Golkar, Adies Kadir, dalam sambutannya pada Munas XI.
Setelah mendapatkan dukungan penuh, Adies mengetuk palu yang menandakan sahnya Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang baru, menggantikan Airlangga Hartarto. Pengesahan Bahlil sebagai calon ketua umum (caketum) tunggal juga tertuang dalam Keputusan Munas Golkar 2024 No 11/munas/golkar/2024.
Tidak hanya terpilih sebagai Ketua Umum, Bahlil juga ditetapkan sebagai Formatur Tunggal untuk menentukan komposisi kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar periode 2024-2029. Pemberian jabatan ini didasarkan pada dukungan dari 50 persen plus 1 pemegang hak suara dalam Munas.
Jumlah pemegang hak suara dalam Munas XI Golkar ini meliputi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I di 38 Provinsi, DPD II di 508 Kabupaten/Kota, Ormas Hasta Karya (Pendiri), Ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai.
Dalam pidato perdananya setelah resmi terpilih, Bahlil menyinggung mengenai “Raja Jawa” dan meminta para kader Golkar untuk tidak bermain-main dengannya. Bahlil menegaskan bahwa jika para kader mencoba-coba “main-main” dengan “Raja Jawa”, maka mereka akan celaka.
“Jadi kita harus lebih paten lagi, soalnya Raja Jawa ini kalau kita main-main, celaka kita. Saya mau kasih tahu saja, jangan coba-coba main-main barang ini. Waduh ini ngeri-ngeri sedap barang ini, saya kasih tahu,” tegas Bahlil dalam pidatonya.
Pengangkatan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029 ini juga menjadi momentum bagi Partai Golkar untuk mempersiapkan Pilkada 2024.
Pemilihan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum baru diharapkan dapat memperkuat posisi Partai Golkar sebagai salah satu partai pendukung pemerintah saat ini. (*)