Banjir Melanda Kawasan Samarinda Utara, Balita Tewas dan Ratusan Warga Terdampak

Samarinda, Sekaltim.co – Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), sejak Senin 7 Oktober 2024, sore telah memicu banjir besar merenggut nyawa seorang balita dan mengakibatkan ribuan warga terdampak.

Banjir ini melumpuhkan aktivitas kota, termasuk merendam jalan poros Samarinda-Bontang dan sejumlah permukiman warga.

Nur Afifah, balita berusia 3 tahun, menjadi korban jiwa dalam bencana ini. Ia dilaporkan terseret arus banjir di Jalan Batu Cermin, RT 04, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, sekitar pukul 16.30 WITA.

Setelah pencarian intensif selama beberapa jam, jasad Afifah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul 20.55 WITA, sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.

Riqi Effendi, Koordinator Tim SAR gabungan, menjelaskan, “Pencarian dilakukan hingga malam hari menggunakan perahu untuk menyisir aliran sungai. Kami menemukan jasad Afifah sekitar 100 meter dari lokasi tempat ia terjatuh.”

Menurut saksi mata, Yanur (36), peristiwa bermula ketika Afifah terlihat bermain air di depan rumah. “Diduga kuat balita tersebut terjatuh ke sungai karena pintu dapur yang mengarah ke anak sungai tidak terkunci,” ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan laporan Info Taruna Samarinda, banjir telah berdampak pada tujuh RT di Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara.

Total sementara mencapai 184 KK atau 729 jiwa yang terdampak, dengan tinggi muka air mencapai 30-100 cm.

Sarana umum yang terendam banjir meliputi Posyandu, SDN 018, langgar, dua gereja (GKII dan Gereja Katolik Santo Paulus), serta Masjid Nurul Ikhlas.

Pemerintah setempat telah mendirikan dapur umum di kantor Kelurahan Sungai Siring untuk memenuhi kebutuhan makanan warga terdampak.

Tim gabungan yang terdiri dari Pusdalops PB BPBD Provinsi Kaltim, Balai Wilayah Sungai Kaltim IV, BPBD Kota Samarinda, Kelurahan Sungai Siring, Tagana Kota Samarinda, dan berbagai relawan telah dikerahkan untuk membantu evakuasi dan penanganan bencana.

Kapolsek Sungai Pinang, AKP Aksarudin Adam, S.H., menyatakan, “Kami telah menerjunkan personel ke lokasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pencarian dan evakuasi.”

Patroli 110 beat 4 regu 01 beserta anggota relawan dan warga melakukan pencarian dan menyisir di tkp dengan radius 100 M di dekat TKP.

Sekitar Pukul 20.55 WITA, korban sudah ditemukan oleh pihak kepolisian, relawan, bersama warga. Selanjutnya korban diserahkan kepada pihak keluarga.

Selanjutnya patroli 110 beat 4 regu 03 melaksanakan patroli di wilayah operasional Samarinda Utara

Banjir ini mengingatkan pada peristiwa serupa yang terjadi pada Agustus 2024 lalu. Kala itu, seorang anak perempuan berusia 5 tahun juga tenggelam terseret arus banjir di Jl. D.I. Panjaitan, Samarinda. (*)

Exit mobile version