Berau, Sekaltim.co – Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), membuka babak baru dalam upaya pengembangan daerah dengan meluncurkan Berau City Branding (BCB) di SM Tower, Sabtu 7 Desember 2024, malam.
Peluncuran Berau City Branding ditandai secara resmi oleh Sekretaris Daerah Berau, Muhammad Said, mewakili Bupati Berau Hj. Sri Juniarsih. Peluncuran ini sekaligus menandai langkah strategis dalam membangun identitas dan citra Kabupaten Berau di mata nasional dan internasional.
Berau City Branding hadir sebagai hasil perencanaan matang yang telah dipersiapkan selama beberapa tahun terakhir.
Inisiatif ini tidak sekadar menciptakan identitas visual, tetapi merupakan manifestasi dari visi komprehensif Pemkab Berau dalam mengembangkan potensi daerah di berbagai sektor, mulai dari pariwisata hingga ekonomi kreatif.
Didi Rahmadi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Berau, mengungkapkan filosofi mendalam di balik desain BCB. “Setiap elemen dalam branding ini dirancang dengan penuh makna. Warna-warna yang dipilih merepresentasikan tiga pilar utama pengembangan ekonomi Berau: ekonomi biru yang mencerminkan potensi maritim, ekonomi hijau yang mewakili kekayaan alam dan lingkungan, serta ekonomi kreatif sebagai penggerak inovasi,” jelasnya.
Lebih dari sekadar simbol visual, Berau City Branding dirancang sebagai katalis untuk menarik investasi dan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata.
Pemkab Berau ingin BCB menjadi pembuka pintu bagi investor dan wisatawan untuk melihat potensi luar biasa yang dimiliki Berau. Ini adalah undangan terbuka untuk datang, menjelajahi, dan berinvestasi di Berau.
BCB ini tidak hanya simbol tapi cerminan potensi yang ada. Harapannya bisa membangun citra positif bagi masyarakat luas. Targetnya investasi dapat berkembang pesat.
Sekda Berau, Muhammad Said, menekankan pentingnya peran aktif seluruh elemen masyarakat dalam mensosialisasikan Berau City Branding.
Keberhasilan city branding tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat.
BCB harus hadir di berbagai touchpoint, mulai dari dokumen resmi, kantor pemerintahan, hingga destinasi wisata. Sehingga menjadi tanggung jawab bersama untuk memperkenalkan Berau ke dunia luas.
“Bisa dipasang di mana saja, seperti surat-surat, kantor ataupun lokasi wisata. Biar branding kita ini dikenal luas dan cepat diketahui,” ujarnya.
Peluncuran Berau City Branding juga menandai komitmen Pemkab Berau dalam mendiversifikasi ekonomi daerah. Selama ini, Berau masih sangat bergantung pada sektor pertambangan sebagai sumber pendapatan utama.
Melalui Berau City Branding, pemerintah berharap dapat mempercepat pengembangan sektor-sektor alternatif yang berpotensi menjadi tulang punggung ekonomi daerah di masa depan.
“Kita masih sangat bergantung dengan dana bagi hasil dari pertambangan. Kita harap dengan BCB yang telah ditetapkan ini bisa memacu investasi daerah di berbagai sektor. Pemerintah sudah memenuhi sarana dan prasarana secara bertahap untuk mendukung pembangunan ini,” tegas Muhammad Said.
Untuk mendukung implementasi Berau City Branding, Pemkab Berau telah dan akan terus membenahi infrastruktur pendukung secara bertahap. Pembangunan sarana dan prasarana ini mencakup akses transportasi, fasilitas wisata, hingga infrastruktur digital yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif.
Berau City Branding juga diharapkan dapat memperkuat posisi Berau dalam peta pariwisata nasional. Dengan kekayaan alam yang melimpah, warisan budaya yang kaya, dan kuliner khas yang beragam, Berau memiliki semua elemen untuk menjadi destinasi wisata unggulan di Kalimantan Timur.
Dengan peluncuran Berau City Branding (BCB), Pemkab Berau optimis dapat mempercepat transformasi ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan inisiatif Berau City Branding ini akan sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan dan mempromosikan brand Berau ke tingkat nasional dan internasional. (*)