Balikpapan, SEKALTIM.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan memperkirakan sejumlah perairan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan mengalami pasang laut hingga 2,8 meter pada periode 1-10 April 2024. Oleh karena itu, BMKG mengimbau warga yang tinggal di wilayah pesisir Kaltim untuk waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan.
“Masyarakat perlu waspada, karena dampak pasang laut antara lain dapat mengganggu aktivitas petambak dan aktivitas lain, baik ekonomi maupun sosial,” ujar Kepala BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Kukuh Rubidiyanto, pada Sabtu 30 Maret 2024.
Prakiraan Pasang Surut di Perairan Kaltim
Berdasarkan prakiraan pasang surut perairan di Balikpapan periode 1-10 April, pasang tertinggi diperkirakan terjadi pada 10 April dengan ketinggian 2,8 meter pada pukul 07.00 WITA, sementara surut terendah setinggi 0,1 meter pada 9 April pukul 24.00 WITA.
Tiga daerah yang terpengaruh pasang laut di perairan Balikpapan adalah Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Paser.
Di Muara Sungai Berau, Kabupaten Berau, pasang tertinggi diperkirakan terjadi pada 10 April dengan ketinggian 2,8 meter pada pukul 09.00 WITA, sedangkan surut terendah 0,0 meter pada 9 dan 10 April pukul 15.00 WITA.
Sementara di perairan Pulau Nubi, Muara Sungai Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara dan sekitarnya, pasang tertinggi diperkirakan terjadi pada 10 April dengan ketinggian 2,8 meter pada pukul 07.00 WITA, dan surut terendah setinggi 0,2 meter pada 9 dan 10 April pukul 01.00 dan 13.00 WITA.
Di Teluk Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, pasang tertinggi diperkirakan terjadi pada 10 April setinggi 2,4 meter pukul 06.00 dan 07.00 WITA, sedangkan surut terendah setinggi 0,3 meter pada 9 dan 10 April pukul 12.00 dan 13.00 WITA.
Dampak Pasang Laut pada Aktivitas Masyarakat
Pasang laut dapat mengganggu aktivitas petambak di wilayah pesisir Kaltim, seperti budi daya kepiting, udang, dan berbagai jenis perikanan laut. Air laut yang meluap ke tambak warga dapat menghanyutkan piaraan mereka, sehingga berpotensi merugikan petambak.
Selain itu, pasang laut juga dapat mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas warga yang tinggal di kawasan pesisir, bahkan berpotensi membuat air laut masuk ke pemukiman warga dekat pantai.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Balikpapan, Diyan Novrida, menyampaikan agar masyarakat di kawasan pesisir Kaltim waspada dan melakukan antisipasi terkait prakiraan pasang laut ini. (*)