Balikpapan, SEKALTIM.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Sosialisasi Indeks Ketahanan Daerah (IKD) 2024 di Balikpapan, Rabu 3 Juli 2024.
Acara yang dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kaltim, Agustianur, ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi bencana.
Agustianur menekankan pentingnya pembaruan data pendukung untuk meningkatkan penilaian IKD di kabupaten/kota se-Kalimantan Timur. “Update data dukung sangat krusial untuk meningkatkan penilaian Indeks Ketahanan Daerah. Ini akan berdampak pada penguatan anggaran BPBD Kabupaten/Kota,” ujarnya.
Berdasarkan hasil pengukuran terbaru, IKD Provinsi Kaltim menunjukkan peningkatan dari 0,43 pada tahun 2022 menjadi 0,45 pada tahun 2023 untuk 10 kabupaten/kota. Namun, peningkatan ini diikuti dengan penurunan nilai Indeks Risiko Bencana (IRB) dari 146,67 poin menjadi 144,42 poin.
IKD merupakan komponen penting dalam perhitungan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) yang dievaluasi setiap tahun. “IKD dan IRBI menjadi rapor bagi pemerintah daerah di bidang penanggulangan bencana,” tegas Agustianur.
Sosialisasi ini menghasilkan penginputan data dukung IKD bersama kabupaten/kota berdasarkan 71 indikator yang telah ditetapkan. Fokus prioritas mencakup:
1. Perkuatan kebijakan dan kelembagaan
2. Pengkajian risiko dan perencanaan terpadu
3. Pengembangan sistem informasi, diklat, dan logistik
4. Penanganan tematik kawasan rawan bencana
5. Peningkatan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana
6. Perkuatan kesiapsiagaan dan penanganan darurat bencana
7. Pengembangan sistem pemulihan bencana
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Kaltim, instansi vertikal, serta narasumber dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sosialisasi IKD ini merupakan langkah strategis BPBD Kaltim dalam meningkatkan kesiapsiagaan daerah menghadapi potensi bencana.
Dengan peningkatan pemahaman dan koordinasi antar instansi, diharapkan Kaltim dapat lebih tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan bencana di masa depan. (*)