Sekaltim.co – Warga Pulau Tello, Kecamatan Pulau-Pulau Batu (PPB), Nias Selatan, Sumatera Utara digegerkan oleh serangan buaya yang menewaskan seorang ibu rumah tangga, Nurhawati Zihura (43), pada Senin 16 Desember 2024.
Peristiwa nahas ini terjadi saat korban hendak mencuci kaki di belakang rumahnya yang berdekatan dengan pantai.
Berdasarkan keterangan saksi mata, Sewajar Nehe, kejadian bermula ketika korban baru saja pulang dari ladang mengambil pakan ternak.
“Saat itu korban sedang mencuci kaki di tepi pantai. Buaya datang tiba-tiba, menyeret korban sejauh 40 meter ke tengah laut,” ujarnya kepada wartawan, Selasa 17 Desember 2024.
Warga yang menyaksikan kejadian tersebut sontak berteriak meminta pertolongan. Dalam hitungan menit, warga sekitar berhamburan menuju lokasi kejadian untuk melakukan upaya penyelamatan.
Menurut Agustinus, tim penyelamat yang terdiri dari warga, TNI, dan Polri segera melakukan pengejaran menggunakan speed boat dan perahu motor.
“Sekitar tiga menit kemudian, tiba-tiba buaya muncul ke permukaan air dimana terlihat korban masih di mulut buaya. Warga pun sontak berteriak dan meminta agar buaya melepaskan korban sambil berinisiatif mengumpan seekor ayam sebagai ganti korban,” kata Agustinus, salah seorang warga yang ikut dalam upaya penyelamatan, dikutip dari Suara Indonesia.
Sekitar pukul 12.30 WIB, setelah lebih dari satu jam pengejaran, tim penyelamat terus mengikuti buaya sambil melempari beberapa ekor ayam di dekat mulutnya hingga predator air tersebut melepaskan korban.
Nurhawati segera dievakuasi ke rumahnya dan mendapat perawatan medis dari Puskesmas Pulau Tello, namun sayangnya nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Dalam perkembangan selanjutnya, buaya yang menerkam korban berhasil dilumpuhkan oleh petugas berwajib dengan cara ditembak.
Reptil berukuran sekitar 4 meter ini kemudian diarak beramai-ramai oleh warga menuju halaman kantor Desa Orahili.
Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Pulau-Pulau Batu bersama pemerintah desa setempat dan pihak keluarga korban menggelar musyawarah untuk menentukan tindakan selanjutnya.
Hasil musyawarah menyepakati bangkai buaya muara tersebut dikubur untuk menghindari keresahan lebih lanjut di masyarakat.
Tragedi ini bukan merupakan insiden pertama di kawasan tersebut. Sebelumnya telah terjadi beberapa kasus serangan buaya terhadap warga.
Hal ini menjadi perhatian serius mengingat mayoritas penduduk Pulau Tello adalah nelayan, dengan persentase mencapai 78% dari total populasi.
Video penangkapan buaya dan momen mengerikan saat reptil tersebut menggigit korban sempat viral di media sosial.
Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat, sekaligus mengingatkan pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar pantai.
Pihak berwenang diharapkan dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa mendatang, mengingat tingginya aktivitas warga di sekitar pantai yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Pulau Tello. (*)