Bunga Bangkai Berusia 3 Dekade Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas Cianjur

SEKALTIM.CO – Sebuah bunga bangkai raksasa bernama latin Amorphophallus titanum dengan nomor koleksi 28 berhasil mekar sempurna di Kebun Raya Cibodas, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Mekarnya bunga bangkai berusia tiga dekade atau 35 tahun ini menjadi peristiwa langka yang dinanti-nantikan pecinta alam dan wisatawan.

Menurut keterangan Kebun Raya, Amorphophallus titanum atau yang populer dengan nama Bunga Bangkai Raksasa merupakan salah satu koleksi menarik di Kebun Raya Cibodas yang sudah ada sejak tahun 2000. Bunga Bangkai Raksasa ini adalah koleksi tumbuhan dari hasil eksplorasi di Bukit Sungai Talang, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Sumatera Barat.

“Hari ini Amorphophallus titanum Kembali mekar dengan tinggi 340 cm dan dan lebar seludang bunga (spatha) 159 cm,” demikian keterangan pihak Kebun Raya ID, Minggu 26 Mei 2024.

Destri, Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, menjelaskan bahwa bunga bangkai raksasa tersebut mekar ketujuh kalinya setelah pertama kali mekar pada tahun 2003. “Tunas bunga yang saat ini mekar mulai teramati pada 28 Februari 2024. Bunga mekar sempurna tepat pada Sabtu (25/5) pukul 22.03 WIB dengan tinggi spadiks 340 sentimeter dan lebar spatha 159 sentimeter,” ungkapnya dalam keterangan di Jakarta, Minggu 26 Mei 2024.

Induk tanaman bunga bangkai dengan tinggi 3,4 meter ini dikoleksi oleh Mantan Kepala Kebun Raya Cibodas Subekti Purwantoro dan teman-temannya pada tahun 2000 dari Sungai Manau, Batang Suliti, Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera Barat. Pada saat pertama kali mekar tahun 2003, tinggi perbungaan mencapai 2,7 meter.

Setelah itu, bunga bangkai raksasa ini mekar kembali pada tahun 2007 dengan ketinggian mencapai 3,17 meter, tahun 2011 mencapai 3,2 meter, tahun 2016 mencapai 3,735 meter, tahun 2017 mencapai 3,4 meter, dan tahun 2020 mencapai 3,52 meter.

Destri menjelaskan bahwa pada tahun 2016 bunga bangkai tersebut mekar setinggi 3,73 meter dan langsung berbunga lagi di 2017 setinggi 3,4 meter tanpa ada fase vegetatif. Hal ini mempengaruhi cadangan makanan yang terdapat di umbi, karena untuk sekali berbunga membutuhkan energi besar.

“Tanaman itu butuh waktu untuk memasok cadangan energi di umbi. Hingga suatu saat nanti bisa kembali pada kondisi yang sama dengan tahun 2016 atau mungkin lebih,” paparnya.

Destri menuturkan jika nanti ada masa tanaman bunga bangkai berada pada fase atau fenomena, dimana saat cadangan makanan terkumpul sangat banyak, tanaman itu akan berbunga dengan ketinggian yang lebih dari biasanya.

Tanaman endemik Pulau Sumatra ini memiliki bentuk perbungaan menjulang tinggi dengan tongkol atau spadiks yang dikelilingi oleh seludang bunga atau spatha yang saat mekar berwarna merah hati. Bunga bangkai selain memiliki aroma yang khas seperti bau bangkai juga mempunyai perbungaan terbesar di dunia atau disebut sebagai the giant inflorescent in the world.

Tanaman unik ini memiliki masa berbunga empat tahun sekali dengan tiga fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif (berdaun), generatif (berbunga), dan fase dorman (istirahat). Saat tanaman bunga bangkai berbunga, pengunjung hanya bisa menikmatinya selama tiga hingga lima hari. Hal tersebut yang menarik perhatian masyarakat untuk melihatnya.

Berdasarkan penilaian dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) pada tahun 2018, bunga bangkai termasuk dalam kategori spesies terancam punah, sehingga harus dilindungi keberadaan tanaman tersebut. Keberadaan bunga bangkai dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999.

Sebelumnya, pihak Kebun Raya Cibodas merilis keterangan pada 22 Mei 2024 yang mengumumkan bahwa Amorphophallus titanum Bunga Bangkai Raksasa ini memerlukan proses panjang untuk bisa sampai mekar. Diawali dengan 2-3 kali fase vegetatif dengan menumbuhkan batang dan daun yang akan layu setelah 7-8 bulan.

Setelah itu, tumbuhan akan memasuki fase dorman atau istirahat selama 6-14 bulan tergantung cadangan nutrisi yang berhasil dikumpulkan umbinya selama fase vegetatif. Saat masa dorman selesai, tumbuhan akan memasuki fase generatif dengan menumbuhkan bunga.

Tumbuhan anggota suku Araceae (keluarga talas-talasan) ini dikenal dengan sebutan bunga bangkai karena saat mekar bunganya mengeluarkan aroma busuk seperti bangkai yang kadang-kadang bisa tercium hingga radius seratus meter.

Aroma busuk tersebut sebenarnya berasal dari asam amino yang keluar melalui permukaan tongkol (spadix). Aroma ini juga yang mengundang serangga untuk datang dan membantu dalam proses penyerbukan bunga bangkai.

Pada Rabu, 22 Mei 2024, Bunga Bangkai Raksasa di Kebun Raya Cibodas telah mencapai tinggi 320 cm dan diprediksi mekar sempurna pada minggu ke-3 Mei 2024. Masyarakat dan wisatawan pun berbondong-bondong mengunjungi Kebun Raya Cibodas untuk menyaksikan peristiwa langka mekarnya bunga bangkai raksasa yang hanya terjadi sekali dalam beberapa tahun. (*)

Exit mobile version