Berau, SEKALTIM.CO – Bupati Berau, Juniarsih Mas, menyampaikan statement terbuka terkait penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri yang melanda wilayahnya pada Rabu 27 Maret 2024.
Dalam pernyataan tersebut, Bupati Sri Juniarsih mengajak seluruh masyarakat Berau untuk bersatu padu mencegah penyebaran penyakit yang dapat berakibat fatal tersebut.
“Saudara-saudara sekalian warga Berau yang saya cintai. Saya ingin menyampaikan sebuah pesan yang sangat penting kepada kita semua karena belakangan ini kita dihadapkan pada situasi yang membutuhkan perhatian serius dari seluruh masyarakat. Kita sedang menghadapi kejadian yang luar biasa terkait kasus Difteri di wilayah kita, dan Difteri ini bukanlah hal yang sepele. Ini penyakit yang serius dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat,” kata Bupati Juniarsih Mas membuka pernyataannya.
Bupati Juniarsih Mas menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Berau telah mengambil langkah-langkah tegas dan segera dalam menghadapi KLB Difteri ini. Pada tanggal 16 Januari 2024, ia mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 23 Tahun 2024 tentang Penetapan Status Kejadian Luar Biasa Penyakit Difteri.
“Langkah ini sangat penting untuk memastikan koordinasi dan respons yang cepat dari semua pihak dalam mengimplementasikan rencana respons terhadap KLB Difteri,” ungkapnya.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan Outbreak Response Imunization (ORI) yang ditujukan untuk empat kecamatan, yakni Gunung Tabur, Kelay, Pulau Derawan, dan Teluk Bayur.
Bupati Juniarsih Mas menegaskan bahwa kegiatan ORI ini menargetkan seluruh kelompok usia, dari anak dan balita hingga remaja tingkat SMA sederajat.
“Saudara-saudara, saya ingin mengajak kepada kita semua untuk bersatu dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Difteri ini. Mari bersama-sama mendukung program vaksinasi, tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi melindungi keluarga, tetangga, dan seluruh masyarakat Kabupaten Berau,” ajaknya.
Bupati Juniarsih Mas juga mengimbau jika ada yang merasakan gejala seperti demam, sakit tenggorokan, kesulitan bernapas, atau melihat tanda-tanda Difteri pada orang-orang terdekat, agar segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. Menurutnya, melaporkan gejala secara dini adalah kunci untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
“Saya percaya bahwa dengan kerja sama kita semua, kita dapat mengatasi tantangan ini dengan baik. Dan mari kita berdoa dan berharap atas perhatian dan kerjasamanya. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala melindungi kita semua. Salam sehat satu Berau satu tujuan lawan Difteri,” pungkas Bupati Juniarsih Mas dalam sambutannya.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa Kabupaten Berau mengalami KLB Difteri sejak akhir 2023 hingga awal 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Berau, tercatat 4 kasus terkonfirmasi positif Difteri, dan 3 di antaranya meninggal dunia. Wilayah yang terdampak adalah Kecamatan Teluk Bayur, Pulau Derawan, Kelay, dan Gunung Tabur. (*)