Mahakam Ulu, SEKALTIM.CO – Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh, menyatakan status Darurat Bencana Banjir dan Longsor selama 14 hari, terhitung sejak tanggal 14 hingga 27 Mei 2024.
Menurut Bonifasius Belawan Geh, fokus utama penanganan kondisi pascabanjir saat ini adalah pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak, terutama kebutuhan pokok.
“Warga telah melakukan evakuasi yang terdampak. Pemda juga sudah menyalurkan bantuan, utamanya merupakan kebutuhan pokok. Suplay dapur umum dan keperluan penting lainnya untuk masyarakat yang terdampak,” ungkap Bupati Bonifasius Belawan Geh, Sabtu 18 Mei 2024.
Bonifasius Belawan Geh mengatakan upaya selanjutnya adalah pembersihan, baik di pemukiman maupun di lingkungan sekitar. Dalam hal ini, Pemerintah Daerah tetap akan membantu, termasuk bantuan BBM untuk pompa air.
Mengimbau Warga Waspada Banjir Susulan
Bupati juga mengimbau masyarakat yang tinggal di pinggir sungai untuk waspada terhadap tanda-tanda peningkatan debit air dan segera mengungsi ke tempat yang aman jika diperlukan.
“Kami mengimbau, kepada masyarakat yang tinggal di pinggir sungai, jika mengetahui tanda-tanda air akan naik, lebih baik tinggalkan rumah sementara. Mencari tempat yang aman, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” imbau Belawan Geh.
Upaya Pemulihan Pascabanjir
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menegaskan upaya pemulihan pascabanjir di Kabupaten Mahakam Ulu akan dilakukan secara optimal, terutama dalam pemenuhan kebutuhan listrik dan logistik bagi masyarakat terdampak.
Akmal memberikan gambaran mengenai kondisi kerusakan infrastruktur listrik di tiga wilayah terdampak. Di Ujoh Bilang, dari 3.339 pelanggan, 1.350 pelanggan terdampak dan belum ada yang menyala. Di Datah Bilang, dari 646 pelanggan, 540 pelanggan terdampak dan belum ada yang menyala. Sementara di Long Iram, dari 1.300 pelanggan, sekitar 540 sudah menyala.
“Infrastruktur PLN di wilayah tersebut rusak parah, sementara mesin cadangan milik Pemkab Mahulu berkapasitas 2.200 kilowatt tidak terkoneksi dengan jaringan PLN,” jelas Akmal.
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Mahakam Ulu berkomitmen untuk melakukan upaya pemulihan secara menyeluruh bagi masyarakat terdampak banjir, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar, perbaikan infrastruktur, dan pendistribusian logistik secara merata.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahakam Ulu, Agus Dharmawan, mengatakan sesuai instruksi Bupati Mahulu, Pemkab telah menggelar rapat koordinasi bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) dalam menangani bencana banjir.
Pihak Pemkab Mahulu, menurutnya harus meminta bantuan dari BPBD Provinsi Kaltim dan BNPB karena keterbatasan peralatan dan aksesibilitas yang sulit.
Bantuan tersebut berupa kapal pengangkut yang akan digunakan dalam proses evakuasi warga Mahulu di 5 (lima) Kecamatan terdampak banjir bandang, seperti di Kecamatan Ujoh Bilang dan Kecamatan Long Bagun.
“Ketinggian air banjir sudah 4 (empat) meter dan merendam hampir seluruh rumah warga. Selain perahu karet, bantuan sembako terutama beras sangat diperlukan warga kami di sini yang sedang mengungsi,” katanya, 16 Mei lalu.
Hingga kini terdapat lebih dari 5.000 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir di 5 (lima) Kecamatan yang ada. Sebagian besar penduduk korban banjir telah mengungsi di Posko yang dibangun Pemda Mahulu yang berada di Gereja Katolik Ujoh Bilang. (*)