Potensi Besar Pertanian Ujoh Bilang Mahakam Ulu, Data dan Tantangan Pengembangan

Mahakam Ulu, Sekaltim.co – Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia mendapat dukungan konkret di tingkat desa melalui pemantauan ketahanan pangan yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Kampung Ujoh Bilang, Bripda Muhammad Afrost Musaifi.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu 6 November 2024 di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur (Kaltim) ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat basis ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Pemantauan yang dilakukan mencakup pendataan menyeluruh terhadap potensi lahan pertanian, peternakan, dan perikanan di Kampung Ujoh Bilang Mahakam Ulu.

Data yang berhasil dihimpun menunjukkan potensi yang sangat menjanjikan, dengan total lahan pertanian pangan mencapai 1.634 hektare. Selain itu, terdapat area perkebunan seluas 50 hektare, lahan peternakan 5 hektare, dan kawasan perikanan yang membentang seluas 2 hektare.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan stabilitas ketahanan pangan di Kampung Ujoh Bilang dan mendukung kesejahteraan masyarakat setempat melalui sektor pertanian, peternakan, dan perikanan,” jelas Bripda Muhammad Afrost Musaifi dalam keterangan tertulisnya.

Diversifikasi komoditas menjadi salah satu kekuatan Kampung Ujoh Bilang dalam membangun ketahanan pangannya. Di sektor pertanian, masyarakat mengembangkan berbagai jenis tanaman pangan dan hortikultura.

Sementara itu, sektor perikanan difokuskan pada budidaya ikan nila dan lele yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Tidak ketinggalan, sektor peternakan yang mencakup pemeliharaan ayam, sapi, kambing, dan babi turut memperkaya potensi pangan di wilayah tersebut.

Meski memiliki potensi besar, Bhabinkamtibmas mengidentifikasi beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satu kendala utama adalah masih terbatasnya pemahaman masyarakat tentang praktik budidaya yang baik.

“Minimnya pendampingan dari penyuluh pertanian menyebabkan sebagian masyarakat belum sepenuhnya optimal dalam mengembangkan potensi lahan dan sumber daya yang dimiliki,” ungkap Bripda Muhammad Afrost Musaifi.

Pemanfaatan lahan secara optimal dinilai dapat memberikan multiplier effect bagi kesejahteraan masyarakat. Selain mampu memenuhi kebutuhan pangan keluarga, produksi yang maksimal juga berpotensi mengurangi pengeluaran rumah tangga dan bahkan mencukupi kebutuhan pangan masyarakat secara lebih luas.

Sebagai tindak lanjut dari pemantauan ini, Bhabinkamtibmas mengusulkan beberapa langkah strategis. Pertama, perlunya peningkatan intensitas pendampingan teknis dari penyuluh pertanian.

Kedua, pentingnya dukungan sarana dan prasarana yang memadai untuk mengoptimalkan produktivitas lahan. Ketiga, penguatan koordinasi antar instansi terkait dalam memberikan pembinaan kepada masyarakat.

Upaya yang dilakukan Bhabinkamtibmas Ujoh Bilang ini sejalan dengan semangat Program Asta Cita Presiden yang menekankan pentingnya ketahanan pangan nasional. (*)

Exit mobile version