Buruh Kayu yang Jatuh Tenggelam di Sungai Mahakam Ditemukan Meninggal

Samarinda, Sekaltim.co – Suasana haru sore hari menyelimuti kawasan Loa Buah Samarinda setelah upaya pencarian terhadap buruh kayu PT Kalamur bernama Arbainsyah (45) yang jatuh tenggelam di Sungai Mahakam membuahkan hasil.
Buruh kayu pekerja lepas di PT Kalamur Samarinda itu sebelumnya dilaporkan tenggelam di Sungai Mahakam pada Kamis 13 November 2025.
Pada Jumat sore, 14 November 2025, jasad Arbiansyah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh Tim SAR gabungan.
“Korban ditemukan pukul 14.25 WITA pada jarak sekitar 10 meter dari lokasi kejadian,” ujar Kepala Pos SAR Samarinda, Mardi Sianturi.
Usai dievakuasi, jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Jalan Teratai, RT 04 Loa Buah, untuk diserahkan kepada keluarga.
Pukul 14.55 WITA, tim SAR Gabungan melakukan debriefing dan menutup operasi SAR karena korban telah ditemukan.
Selanjutnya kesiapsiagaan tetap diberlakukan jika diperlukan tindakan lanjutan.
Dalam pencarian ini, berbagai peralatan dikerahkan, mulai dari Rescue Car, Rubber Boat Basarnas dan milik Provinsi Kaltim, peralatan selam, perlengkapan SAR air, alat medis, hingga perangkat komunikasi.
Salah satu alat utama yang sangat membantu pencarian korban tenggelam di Sungai Mahakam ialah P-Shot, perangkat pengait yang dipakai untuk menyisir dasar sungai yang berlumpur.
Hanya dalam 15–20 menit setelah diturunkan, tim merasakan ada benda berat yang tersangkut di dasar sungai.
Setelah ditarik dan diperiksa, dipastikan itu adalah jasad Arbainsyah. Saat diangkat, sebagian tubuh korban tertutup lumpur sehingga tak terlihat dari permukaan.
Sebelumnya, korban yang merupakan warga Gang Candra, Loa Buah, dilaporkan tenggelam saat beraktivitas di perairan dekat PT Kalamur, Kecamatan Sungai Kunjang.
Baca:
Buruh Kayu Tenggelam di Sungai Mahakam Samarinda, Tim SAR Lakukan Pencarian
Insiden itu membuat tim Search and Rescue Unit (SRU) bergerak cepat ke lokasi sekitar pukul 17.55 WITA pada hari kejadian.
Pencarian berlangsung intensif hingga malam, di tengah arus Sungai Mahakam yang cukup deras.
Tim SAR gabungan juga didukung Polairud Polda Kaltim, BPBD Samarinda, serta relawan. Basarnas sempat mengimbau warga agar melapor jika melihat tanda-tanda keberadaan korban.
Setelah jasad korban tenggelam di Sungai Mahakam itu ditemukan, proses pencarian resmi dihentikan. Namun duka mendalam masih terasa di Loa Buah, tempat korban tinggal dan dikenal sebagai sosok pekerja keras. (*)









