Davi Nur Hidayat Mahasiswa Baru Unikarta Meninggal dalam Tragedi Kebakaran di Tenggarong
Kukar, Sekaltim.co – Davi Nur Hidayat (18), asal Kecamatan Muara Wis meninggal dunia dalam musibah kebakaran besar mengguncang Kota Tenggarong.
Dalam peristiwa kebakaran yang terjadi di Jalan Gunung Belah, Gang Kita Jua, Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ini, mahasiswa baru Unikarta tersebut ditemukan meninggal di lokasi kebakaran.
Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam tahap investigasi oleh pihak berwenang.
Kebakaran Terjadi Dini Hari
Kebakaran yang menewaskan Davi Nur Hidayat ini terjadi pada Kamis, 5 September 2024, sekitar pukul 03.48 WITA.
Kobaran api yang mulai membesar sejak pukul 03.00 WITA membuat warga sekitar panik dan berusaha menyelamatkan barang-barang berharga mereka.
Beberapa warga bahkan nekat mencoba memadamkan api dengan alat seadanya sebelum akhirnya petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi.
Menurut saksi mata, api diduga berasal dari korsleting listrik yang terjadi di salah satu rumah warga.
Kobaran api dengan cepat menyebar dan melahap 18 rumah hingga rata dengan tanah, sementara sembilan rumah lainnya terdampak serius.
Tidak hanya itu, tragedi ini juga menyebabkan dua orang mengalami luka bakar ringan dan lebih dari 82 jiwa terpaksa kehilangan tempat tinggal.
Davi Nur Hidayat, Mahasiswa Berprestasi yang Tewas Terjebak Api
Davi Nur Hidayat merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unikarta angkatan 2024.
Semasa hidupnya, Davi dikenal sebagai sosok yang aktif dalam berbagai organisasi, mulai dari KSR PMI, KNPI, hingga Pramuka.
Ia juga dianggap sebagai salah satu calon generasi penerus pembangunan di Kutai Kartanegara.
Namun, nyawa Davi harus terenggut dalam musibah kebakaran di Tenggarong.
Saat kejadian, Davi yang tengah berada di kamar kost-nya terjebak oleh api yang sudah semakin besar.
Respons Cepat Tim Patroli Sat Samapta Polres Kukar
Kejadian ini mendapat respons cepat dari Personel Patroli Sat Samapta Polres Kutai Kartanegara dan jajaran petugas Damkar Kukar.
Bripda Syehwalid, komandan regu yang bertugas malam itu, menyatakan bahwa patroli samapta selalu siap hadir di tengah masyarakat untuk mencegah berbagai tindak kriminal seperti curas, curat, dan curanmor (3C).
Namun, ketika menerima laporan kebakaran, mereka segera mengalihkan fokus untuk membantu evakuasi warga yang terdampak.
“Kami langsung bergerak cepat begitu menerima laporan kebakaran di pemukiman warga. Prioritas utama kami adalah mengevakuasi korban dan memastikan keselamatan warga,” ujar Bripda Syehwalid.
Berkat kolaborasi yang efektif antara personel patroli, pemadam kebakaran, dan relawan dari Tenggarong Emergency Action (TEA), api akhirnya berhasil dijinakkan sekitar pukul 05.15 WITA, setelah berjuang selama hampir dua jam.
Aksi Gotong Royong dan Bantuan Kemanusiaan
Setelah kebakaran berhasil dipadamkan, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kutai Kartanegara turun langsung untuk membantu warga terdampak.
Mereka melaksanakan gotong royong di lokasi kebakaran dengan membersihkan puing-puing dan membantu mendistribusikan bantuan kepada korban. PMII juga menyampaikan rasa duka cita mendalam bagi keluarga korban.
“Turut berduka cita, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan serta mampu bangkit dari kesedihan,” ungkap PMII dalam pernyataan resminya, Jumat 6 September 2024.
Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, juga turut hadir menyerahkan bantuan tali asih kepada keluarga almarhum Davi. Bantuan ini bersumber dari Pemerintah Kabupaten dan PMI Kukar.
Penyerahan dilakukan di RSUD Aji Muhammad Parikesit setelah jenazah dimandikan dan disalatkan, Jumat 6 September 2024. Penyerahan tali asih ini diwakili oleh Kepala DPMD Kukar Arianto dan Wakil Ketua PMI Solihin.
Pemkab Kukar Siapkan Bantuan untuk Warga Terdampak
Bupati Edi Damansyah menyampaikan duka cita yang mendalam atas kejadian ini. Ia berharap seluruh korban, termasuk keluarga Davi, dapat diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.
“Semoga ananda Davi mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan bisa tabah,” ucap Arianto mewakili Bupati Edi. Edi juga menyalurkan bantuan berupa kebutuhan sehari-hari seperti sembako, peralatan dapur, tidur, dan mandi bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.
Edi mengingatkan warga Kutai Kartanegara untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya di lingkungan masing-masing, terutama kebakaran permukiman.
“Harapan kita kejadian kebakaran permukiman ini yang terakhir. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah meningkatkan kewaspadaan di lingkungan,” pesan Edi.
Kini, kawasan Gang Barokah dan Gang Kita Jua di Jalan Gunung Belah, Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, menyisakan puing-puing kayu yang menjadi arang dan harta benda yang tak dapat diselamatkan.
Musibah ini menjadi pengingat akan pentingnya selalu waspada dan siaga dalam menghadapi bahaya di sekitar kita. Semoga musibah seperti ini tidak terulang kembali. (*)