Debat Pilgub Kaltim 2024, Isran-Hadi dan Rudy-Seno Usung Program Andalan

Samarinda, Sekaltim.co – Debat perdana Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur 2024 menghadirkan visi kontras dari dua pasangan calon.

Pasangan nomor urut 1, Isran Noor-Hadi Mulyadi, mengusung konsep kemandirian daerah, sementara pasangan nomor urut 2, Rudy Mas’ud-Seno Aji, menekankan pentingnya transformasi di berbagai sektor.

Dalam debat yang digelar di Samarinda pada Rabu 23 Oktober 2024 malam, Hadi Mulyadi selaku calon wakil gubernur nomor urut 1 memaparkan visi mewujudkan Kaltim berdaulat periode 2025-2029.

“Kaltim memiliki kemandirian untuk mengoptimalkan segenap potensi sumber daya alam, infrastruktur wilayah, dan ketahanan sosial-ekologi yang tangguh,” ungkapnya.

Pasangan Isran-Hadi berkomitmen mengembangkan hilirisasi komoditas unggulan dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi.

Program unggulan mereka mencakup perluasan kerjasama perdagangan barang dan jasa antar daerah dan internasional, optimalisasi penerimaan daerah dari sektor pertambangan batubara dan perkebunan sawit, serta penguatan ketahanan pangan.

“Kami akan mengembangkan sistem korporasi pertama berbasis desa dan komunitas untuk meningkatkan produksi daging dan kesejahteraan peternak,” tegas Hadi Mulyadi menjelaskan salah satu program unggulan mereka.

Di sisi lain, pasangan nomor urut 2 membawa perspektif berbeda. Rudy Mas’ud mengkritisi kondisi Kaltim saat ini, menyoroti angka kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi dibandingkan provinsi tetangga.

“Kalimantan Timur harus dibandingkan dengan Jakarta, Singapura, Malaysia, Brunei, bahkan Korea dan Jepang. Namun, sebelum membandingkan, kita harus mengetahui dulu kondisi Kaltim saat ini,” ujarnya.

Pasangan Rudy-Seno menawarkan program transformatif, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan.

Mereka berjanji memberikan pendidikan gratis hingga tingkat sarjana, layanan kesehatan gratis, dan insentif tambahan Rp1 juta per bulan bagi guru honor.

“APBD kita nomor lima terbesar secara nasional. Jadi Insya Allah, pasti bisa,” tegas Rudy.

Momentum Ibu Kota Nusantara (IKN) juga menjadi sorotan dalam debat.

Rudy menekankan pentingnya persiapan Kaltim menghadapi perpindahan ibu kota negara ini.

Termasuk pengembangan sektor ekonomi biru dan hijau serta peningkatan pembangunan infrastruktur secara masif.

Debat yang mengangkat tema penguatan pondasi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat ini terdiri dari enam segmen, mulai dari pemaparan visi misi hingga tanya jawab antar pasangan calon.

Ketua KPU Kaltim Fahmi Idris menyatakan debat ini merupakan bagian dari tiga rangkaian debat yang akan diselenggarakan menjelang pemilihan pada 27 November 2024.

“Harapan kami, target tingkat partisipasi mencapai di atas 77,5 persen bisa tercapai. Pemilu serentak kemarin, Alhamdulillah, Kaltim bisa mencapai target nasional hampir 80 persen,” ungkap Fahmi.

Debat ini menjadi ajang penting bagi masyarakat Kaltim untuk menilai kapasitas dan program kedua pasangan calon.

Dengan APBD yang termasuk lima besar secara nasional dan posisi strategis sebagai provinsi yang akan menjadi tuan rumah IKN, visi dan misi yang dipaparkan dalam debat ini akan menentukan arah pembangunan Kaltim lima tahun ke depan.(*)

Exit mobile version