Deklarasi Satria Harum: “Pendidikan Gratis Bukan Cost, Tapi Investasi”
SEKALTIM.CO – Sekretariat Satria Harum, yang terletak di jantung Kota Tenggarong, tampak dipenuhi puluhan relawan dan pendukung dari pasangan bakal calon gubernur (cagub) Rudy Mas’ud – Ir Seno Aji, Minggu (22/9/2024) sore.
Suasana sore itu penuh dengan antusias dan semangat membara ketika para pendukung pasangan bakal cagub, Rudy Mas’ud – Ir Seno Aji, berkumpul untuk mengikuti deklarasi pemenangan dari organisasi relawan Satria Harum.
Tidak hanya relawan biasa, puluhan ketua RT dari berbagai wilayah Kecamatan Tenggarong pun turut hadir. Rudy Mas’ud berdiskusi dan saling mendengarkan berbagai aspirasi yang diutarakan oleh masyarakat.
Kabupaten Kutai Kartanegara ini kata Ketua Satria Harum, Abdul Rahman, benar-benar sangat luas. Tentu saja, ada beberapa poin penting dan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat dihadapan Rudy Mas’ud.
“Kutai Kartanegara ini 18 kali lebih besar dari Jakarta. Pastinya, ada banyak sekali isu-isu nyata yang dihadapi masyarakat, khususnya tentang pendidikan dan kesejahteraan ketua RT,” ujarnya
Menjawab keluhan tersebut, Abdul Rahman kemudian membeberkan bahwa pasangan bakal cagub Kaltim Rudy Mas’ud dan Ir Seno Aji memiliki program-program berbeda yang menarik perhatian masyarakat maupun ketua RT.
“Pak Rudy Mas’ud ini menawarkan sesuatu yang berbeda. Contohnya, pendidikan gratis. Program untuk anak-anak ini adalah solusi dari masalah yang sering dihadapi oleh para orang tua.”
Memiliki seorang anak yang duduk di bangku SMA, rupanya, membuat Abdul Rahman cukup kerepotan jika harus dibebankan dengan biaya-biaya seperti buku dan kebutuhan sekolah lainnya.
“Bayangkan, bagaimana jika semua biaya ini akhirnya dihilangkan, beban orang tua tidak akan seberat itu lagi. Kami tidak ingin ada lagi anak-anak yang putus sekolah karena kendala biaya.”
Tak hanya soal pendidikan, aspirasi lain yang mengemuka dalam acara ini adalah terkait kesejahteraan ketua RT. Program dari Rudy Mas’ud dan Ir Seno Aji ini pun membuat para ketua RT semakin bersemangat.
“Kami dengar tadi, ada RT yang gajinya hanya Rp250.000 per bulan. Itu terlalu kecil. Kami ingin itu dinaikkan, supaya para RT bisa hidup lebih layak.”
Dua permasalahan ini menjadi alasan kuat bagi dirinya untuk membentuk Satria Harum, sebuah organisasi relawan yang mempunyai keinginan kuat menuju era menyejahterakan rakyat, termasuk para ketua RT.
“Ini menjawab keluhan emak-emak yang ingin biaya pendidikan bisa diakomodir pemerintah. Serta, menjawab keresahan ketua RT untuk mendapatkan penghargaan yang lebih layak atas kontribusi mereka di masyarakat,” kata Abdul Rahman.
Saat giliran Rudy Mas’ud berbicara. Politikus muda Partai Golkar ini tak lupa mengucapkan rasa syukurnya atas dukungan yang selama ini telah diberikan seluruh relawan, pendukung maupun masyarakat Tenggarong.
“Kami mendengarkan berbagai keluhan, mulai dari honor RT yang sangat kecil, pendidikan gratis hingga kebutuhan guru-guru. Semua ini harus diperhatikan secara khusus agar kita bisa menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas,” terang Rudy Mas’ud.
Peningkatan kesejahteraan dan pendidikan gratis seharusnya tidak menjadi beban dan biaya yang memberangkatkan seorang kepala daerah. Melainkan, sebuah investasi jangka panjang yang harus didukung semua pihak.
“Ini bukan cost, tetapi investasi untuk masa depan. Kita bisa meningkatkan honor mereka supaya hidup mereka lebih layak. Bisa lah itu,” katanya, optimis jika peningkatan honor RT dapat direalisasikan.
“Siapa yang menanam, dia yang nantinya akan memetik. Siapa yang menabur, tentu dia yang akan menuai,” tambahnya, menegaskan jika perjuangan mereka bersama-sama demi masa depan Kaltim yang lebih baik.