ANEKADUNIA

Deret Penghargaan Film Pangku yang Bisa Membuat Tak Sabar untuk Segera Menontonnya

Sekaltim.co – Apa saja deret penghargaan Film Pangku yang bisa membuat kita tak sabar untuk segera menontonnya di bioskop Indonesia? Yup, ada beberapa alasan mengapa tergolong ciamik untuk ditonton di bioskop Indonesia.

Pertama Film Pangku karya Reza Rahadian meraih 4 penghargaan di Busan International Film Festival 2025. Ajang ini menjadi semacam arena pertandingan bagi film-film Asia untuk meraih mandat penonton terkait keistimewaannya.

Padahal Film Pangku ini debut penyutradaraan aktor ternama Reza Rahadian lewat film panjang. Ini alasan lain bagi siapapun untuk segera menontonnya di bioskop. Kok bisa film perdana meraih deretan penghargaan di luar negeri? Ya cukup tonton saja.

Film berjudul Pangku sukses mencuri perhatian dunia. Film ini tayang perdana pada 20 September 2025 dalam program Vision di Busan International Film Festival (BIFF) 2025 dan langsung membawa pulang empat penghargaan bergengsi.

Film yang diproduksi Gambar Gerak ini berhasil meraih KB Vision Audience Award, FIPRESCI Award, Central Asia Cinema Award dari Bishkek International Film Festival, dan Face of the Future Award.

Pencapaian tersebut menegaskan posisi karya film Indonesia yang tak hanya relevan di dalam negeri, tetapi juga mampu menyentuh hati penonton internasional.

“Sebuah kehormatan bagi kami atas apresiasi yang diberikan. Terima kasih @busanfilmfest, para juri, dan seluruh tim yang terlibat.” demikian keterangan yang tertulis di akun media sosial Film Pangku, Kamis 25 September 2025.

Aktor hingga sineas papan atas turut hadir dalam pemutaran perdana, termasuk Claresta Taufan dan Devano Danendra yang tampil memukau dengan busana tradisional bernuansa modern.

Kehadiran mereka menambah sorotan media internasional, mengiringi apresiasi yang diberikan kepada karya perdana Reza sebagai sutradara.

Secara garis besar, Pangku bercerita tentang Sartika, perempuan tangguh yang diperankan Claresta Taufan.

Berlatar krisis ekonomi 1998, Sartika dipaksa bekerja di jalur Pantura sebagai pelayan warung kopi pangku, sebuah pekerjaan yang sarat dilema moral.

Hidupnya berubah ketika seorang sopir truk, diperankan Fedi Nuril, hadir menawarkan harapan baru.

Namun, pilihan sulit justru membuat Sartika terombang-ambing antara bertahan atau meninggalkan masa lalunya.

Christine Hakim tampil sebagai Maya, figur ibu yang membesarkan Sartika, sementara Shakeel Fauzi berperan sebagai Bayu, putra Sartika.

Selain itu, film ini juga dibintangi Devano Danendra, Muhammad Khan, serta Nazira C. Noer.

Kehadiran nama besar Christine Hakim semakin memperkuat kualitas artistik dan emosional film ini.

Tak hanya sukses secara festival, sang pemeran utama Claresta Taufan sebelumnya telah meraih Rising Star Award dalam ajang Marie Claire Asia Star Awards yang merupakan bagian dari rangkaian BIFF ke-30.

Penghargaan itu menegaskan kualitas akting Claresta yang mampu menghidupkan karakter penuh luka sekaligus harapan.

Selain narasi kuat dan jajaran pemain berkelas, film ini juga menghadirkan nuansa nostalgia lewat soundtrack lagu legendaris Iwan Fals berjudul “Ibu” pada album 1910 yang populer di era 1990-an.

Musik tersebut menjadi penguat emosi sekaligus penghubung antara cerita personal dan pengalaman kolektif bangsa di masa krisis.

Film Pangku yang meraih sederat penghargaan di Busan Film Festival itu akan resmi tayang di bioskop Indonesia mulai 6 November 2025. Prestasi di Busan menjadi langkah awal yang menjanjikan bagi perjalanan film ini, baik di pasar lokal maupun festival internasional lainnya. Mudahan (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button