Dispora Kaltim Dorong Pembentukan KUBE Pemuda Usai Ikuti Pelatihan Kecakapan Hidup
Samarinda, Sekaltim.co – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan komitmen dalam mendukung pemuda melalui berbagai program pemberdayaan, termasuk pelatihan kecakapan hidup.
Setelah sukses dengan program pelatihan kecakapan hidup yang melatih ribuan pemuda, Dispora Kaltim telah bersiap dengan langkah selanjutnya, yaitu membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
Menurut Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi, program ini dirancang untuk memfasilitasi para pemuda agar dapat menerapkan keterampilan yang mereka peroleh menjadi peluang usaha nyata.
Pembentukan KUBE akan dimulai pada tahun mendatang, atau tahun 2025, sebagai tindak lanjut pelatihan kecakapan hidup.
Pihaknya ingin melihat pemuda tidak hanya belajar keterampilan tetapi juga benar-benar memanfaatkannya untuk berwirausaha. Dengan KUBE, para pemuda akan lebih mudah memulai usaha karena mendapat dukungan peralatan.
Program KUBE menjadi solusi bagi banyak pemuda yang ingin berwirausaha tetapi terkendala modal dan fasilitas.
Melalui KUBE, Dispora Kaltim akan menyediakan peralatan yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha sesuai bidang yang ditekuni peserta.
“Setelah 3.500 ini, tahun depan kami harapkan bisa membikin KUBE atau kelompok usaha bersama. Nah, kelompok usaha bersama itu, di situ baru kita bisa bantu peralatan,” jelasnya.
Contohnya, kelompok yang fokus pada tata rias akan mendapatkan peralatan make-up profesional, sementara kelompok yang bergerak di bidang barista akan difasilitasi dengan alat pembuat kopi.
Melalui kelompok ini, Dispora Kaltim ingin mengukur sejauh mana keseriusan mereka dalam berusaha. Dalam kelompok akan lebih mudah untuk dibina dan diawasi.
“Karena enggak mungkin kita bantu perorangan dulu, kan. Karena biayanya pasti bengkak. Nah, kita bantu Kube dulu. Serius enggak mereka berusaha,” tambah Rusmulyadi.
Untuk mendukung keberlanjutan usaha, Dispora Kaltim juga akan memantau perkembangan kelompok-kelompok ini secara rutin. Hal ini dilakukan agar usaha yang dibentuk tidak hanya bertahan dalam waktu singkat.
Menurut Rusmulyadi, pihaknya akan terus memberi motivasi dan mencarikan solusi jika ada kendala. “Jangan sampai, mereka baru sebulan tutup. Kita akan tetap motivasi, tetap akan kita pantau,” ujar Rusmulyadi.
Salah satu keunggulan KUBE adalah pendekatannya yang berbasis kolaborasi. Para anggota kelompok diharapkan dapat bekerja sama untuk memaksimalkan potensi usaha mereka.
Misalnya, dalam kelompok konten kreator, anggota dapat berbagi peran sebagai editor, fotografer, dan manajer media sosial untuk menghasilkan produk yang kompetitif.
Selain itu, KUBE juga mendorong pemanfaatan potensi lokal. Pemuda di daerah pedalaman dan perbatasan, yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan kecakapan hidup, diharapkan dapat mengembangkan produk atau layanan berbasis kearifan lokal.
Dispora berharap, melalui KUBE, pemuda Kaltim dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Dengan keterampilan yang dimiliki dan dukungan peralatan, mereka diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru, baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk orang lain di sekitar mereka.
Selain itu, KUBE juga diharapkan dapat menjadi wadah pembelajaran bagi para pemuda untuk mengelola usaha secara profesional. (Adv/DisporaKaltim)