SEKALTIM.CO – Dialog resmi yang diadakan Universitas Mulawarman pada Kamis pagi (5/9/2024) menjadi momen penting bagi dua calon wakil gubernur (cawagub) Kalimantan Timur (Kaltim), Ir Seno Aji dan Hadi Mulyadi.
Mereka bertemu untuk pertama kalinya usai mendaftar sebagai pasangan calon di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim. Rudy Mas’ud berpasangan dengan Ir Seno Aji, dan petahana Isran Noor bersama Hadi Mulyadi.
Dua bakal calon wakil gubernur (bacawagub) yang sebentar lagi akan menjadi cawagub ini hadir sebagai pembicara utama dalam Dialog Kebudayaan. Acara ini terselenggara di Ruang Serbaguna Lantai 4, Rektorat Universitas Mulawarman, Jalan Muara Pahu, Samarinda.
Pertemuan ini sekaligus menjadi ajang bagi kedua calon untuk memaparkan visi mereka terkait dengan pelestarian kebudayaan dan masyarakat adat Kaltim. Meskipun berada di posisi yang saling bersaing menuju pemilihan gubernur, pertemuan keduanya berlangsung dengan suasana akrab dan penuh rasa hormat.
Menurut Ir Seno Aji, Hadi Mulyadi merupakan sosok teman dan mitra yang sudah ia kenal selama 6 tahun lalu. Saat itu, Seno Aji berada di legislatif dan Hadi Mulyadi di eksekutif. Keduanya sudah sering berdiskusi bersama.
“Saya Wakil Ketua DPRD Kaltim dan Pak Hadi itu Wakil Gubernur Kaltim. Saya rasa enggak ada masalah. Kalau masalah kontestasi ini kan lain, di sini kita menawarkan program dan visi misi yang baik. Masyarakat yang memilih nantinya. Saya kira kalau untuk personal tidak ada masalah,” ujarnya.
Meskipun berada dalam kontestasi politik yang ketat, Hadi Mulyadi juga menyebut Seno Aji sebagai teman lama, karena mereka sering bekerja sama sebelumnya. Terutama ketika Hadi menjabat sebagai wakil gubernur dan Seno Aji duduk di Karang Paci, sebutan lain dari DPRD Kaltim.
“Pak Seno itu teman saya. Kami sudah sering berdiskusi sejak lama, baik ketika beliau di legislatif dan saya di eksekutif. Tidak ada masalah personal di antara kami. Dialog ini hanya berbagi visi dan misi. Siapa pun yang terpilih nanti, itu pilihan masyarakat dan kehendak Tuhan. Yang terpenting, kita tidak baper (bawa perasaan),” tegas Hadi Mulyadi.
Visi Pelestarian Kebudayaan di Kaltim
Ir. Seno Aji, yang dikenal memiliki pandangan kuat soal pelestarian budaya dan masyarakat adat, menekankan pentingnya untuk menjaga kekayaan budaya lokal Indonesia, khususnya di Provinsi Kaltim.
Dalam dialog tersebut, ia menegaskan bahwa jika nanti dirinya bersama Rudy Mas’ud diberi amanah oleh masyarakat Kaltim untuk duduk di kantor gubernur jalan Gajah Mada, Kota Samarinda. Maka pelestarian masyarakat adat dan budaya di Bumi Mulawarman akan menjadi prioritas keduanya.
“Melestarikan kebudayaan dan masyarakat adat bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga kewajiban hukum. Ada undang-undang yang mengatur hal ini dan akan terus diperkuat ke depannya,” tuturnya.
“Kami berkomitmen akan memastikan bahwa masyarakat adat di Kaltim dapat menjalankan kehidupan mereka sesuai dengan kebudayaan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi,” tambah Seno Aji.
Di sisi lain, Hadi Mulyadi turut mengapresiasi pelaksanaan dialog yang sangat bermanfaat. Menurutnya, kebudayaan merupakan bagian penting dari identitas masyarakat yang harus dijaga dan dikembangkan.
Pria kelahiran 1968 ini menekankan bahwa budaya merupakan aspek yang sangat luas, mencakup berbagai elemen mulai dari tradisi lisan hingga adat istiadat, seni, dan ada juga keterkaitannya dengan lingkungan.
“Saya rasa, ini acara yang luar biasa. Banyak budaya yang perlu kita jaga dan kembangkan, mulai dari budaya lisan, manuskrip, adat istiadat, seni, hingga budaya yang terkait dengan lingkungan,” tuturnya.
Beberapa program yang terkait dengan aspek kebudayaan dan adat ini beber Hadi Mulyadi, sudah dijalankan olehnya bersama Isran Noor pada periode sebelumnya. Akan tetapi, ada beberapa yang belum tuntas.
“Sebenarnya semua sudah dijalankan, dari pak Isran, kami dulu, tapi belum ada yang tuntas. Ada beberapa daerah yang memang harus ditindaklanjuti, makanya harus dilanjutkan supaya urusannya selesai,” tegasnya.
Untuk diketahui, acara ini bertajuk “Penguatan Kebudayaan dan Masyarakat Adat dalam Pemeliharaan dan Tata Kelola Lingkungan serta Sumber Daya Alam di Provinsi Kaltim”.