PERKARASamarinda

Dua Balita di Samarinda Meninggal di Tangan Ayah Kandung, Polisi Selidiki Motif

Samarinda, Sekaltim.co – Dua balita di Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) meninggal di tangan ayah kandung mereka. Peristiwa tragis sekaligus memilukan mengguncang warga Jalan Rimbawan I, Gang Kahoi Ujung, RT 33, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, Jumat 25 Juli 2025 sore. Kasus ini menyita perhatian publik.

Sang ayah yang tega melakukan perilaku itu berinisial W yang diduga menghabisi nyawa dua anak kandungnya yang masih berusia 4 dan 2 tahun.

Tragedi ini terjadi di rumah kontrakan pelaku sekitar pukul 18.20 WITA, usai waktu salat Asar. Warga sekitar mendadak gempar setelah mendengar teriakan minta tolong dari ibu pelaku, yang juga menjadi korban penganiayaan. Ia berhasil keluar rumah dan memanggil warga.

Ketika warga berdatangan, pelaku langsung diamankan oleh anggota Polsek Sungai Kunjang yang datang ke lokasi. Sementara itu, kedua anak balita korban segera dilarikan ke RS Hermina Samarinda. Namun, nyawa keduanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Menurut Ketua Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Sungai Kunjang, Suprayidno, pihaknya menerima laporan dari warga dan segera menuju lokasi. “Kami langsung ke TKP dan pelaku sudah diamankan polisi. Korban sempat dibawa ke RS, tapi nyawanya tidak tertolong,” ujarnya.

Babinsa Karang Anyar, Sertu Mahyuni, juga membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut dugaan awal pelaku mencekik kedua anaknya, namun kronologi lengkap masih diselidiki. “Belum bisa dipastikan secara detail, tapi dugaan sementara memang dicekik,” katanya.

Sang ibu korban diketahui sedang bekerja saat kejadian berlangsung. Ibu itu lalu dibawa berada di Polsek Sungai Kunjang, dalam kondisi terpukul dan didampingi Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim. Raut wajah duka mendalam tak sanggup disembunyikan.

Pihak kepolisian hingga kini masih melakukan penyelidikan mendalam. Mereka mengumpulkan keterangan saksi dan keluarga korban guna mengungkap motif pelaku. Dugaan sementara, pelaku mengalami tekanan batin atau depresi berat.

Kapolsek Sungai Kunjang, AKP Yohanes Bonar Adiguna, menyatakan bahwa pelaku telah diamankan sesaat kejadian dilaporkan warga sekitar. Penyidik belum bisa melakukan pemeriksaan mendalam karena kondisi kejiwaan W yang masih tidak stabil.

“Namun, proses pemeriksaan mendalam terhadap W belum dapat dilaksanakan karena kondisi kejiwaannya yang masih labil,” ujar Yohanes, Sabtu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button