Sekaltim.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi menggelar Forum Tim Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) dan R3P se-Kaltim Tahun 2025.
Forum Jitupasna dan R3P yang berlangsung pada 26 Agustus 2025 ini menjadi wadah koordinasi sekaligus penguatan kapasitas daerah dalam upaya penanggulangan bencana, khususnya pada tahap pascabencana.
Pembukaan forum jitupasna dilakukan Kepala Pelaksana BPBD Kaltim, Agus Tianur, diwakili Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Andik Wahyudi.
Dalam sambutan, ia menegaskan pentingnya forum ini sebagai momentum memperkuat peran Tim Jitupasna dan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) di seluruh kabupaten/kota se-Kaltim.
Menurutnya, kedua instrumen tersebut merupakan kunci dalam penyusunan langkah strategis penanganan pascabencana yang lebih terarah, efektif, serta sesuai kebutuhan masyarakat terdampak.
“Kegiatan ini bukan hanya sebatas forum koordinasi, tetapi juga sebagai sarana berbagi pengalaman, menyamakan persepsi, serta memperkuat sinergi antar daerah dalam rangka meningkatkan ketangguhan wilayah terhadap bencana,” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial, Ekonomi, dan SDA BNPB, Dr. Asep Supriatna, S.E., M.M, menekankan bahwa pemulihan pascabencana tidak semata menyangkut perbaikan fisik.
Menurutnya, aspek sosial, ekonomi, budaya, hingga psikologis masyarakat terdampak juga menjadi bagian penting yang harus dipulihkan.
Dalam sesi diskusi, narasumber forum turut menyoroti urgensi sinergi multipihak dalam penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008, yang menegaskan bahwa penanggulangan bencana bukan hanya tentang kesiapsiagaan dan tanggap darurat, tetapi juga mencakup pemulihan jangka panjang dan berkesinambungan.
Melalui forum jitupasna BPBD Kaltim ini, diharapkan seluruh kabupaten/kota dapat memperkuat strategi pemulihan pascabencana agar masyarakat terdampak lebih cepat bangkit dan wilayah semakin tangguh menghadapi ancaman bencana di masa depan. (*)
