Gempa Berkekuatan M 4,9 Guncang Cilacap, Tidak Berpotensi Tsunami

Cilacap, Sekaltim.co – Gempa bumi mengguncang wilayah Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat 4 April 2025, pukul 13.59 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa setelah dilakukan analisis data yang komprehensif, gempa tersebut berkekuatan magnitudo 4,9, bukan 5,0 seperti informasi awal.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, Hery Susanto Wibowo, menjelaskan bahwa gempa berpusat pada koordinat 8,39 derajat Lintang Selatan dan 109,19 derajat Bujur Timur, tepatnya di laut pada jarak 75 kilometer tenggara Cilacap dengan kedalaman 64 kilometer.
“Setelah dilakukan analisis terhadap semua data yang masuk, gempa yang terjadi pada pukul 13.59 WIB itu bermagnitudo 4,9, bukan magnitudo 5,0 seperti informasi sebelumnya,” kata Hery dikutip dari Antara.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam siaran pers yang dibagikan Stasiun Geofisika Banjarnegara menyatakan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia di bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan sesar turun dengan kombinasi mendatar (oblique normal fault).
Guncangan gempa dirasakan oleh warga di beberapa wilayah dengan intensitas berbeda. BMKG melaporkan bahwa dampak gempa berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Cilacap, Kebumen, dan Bantul pada skala III MMI (Modified Mercalli Intensity).
“Getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu,” jelas Daryono mendeskripsikan skala III MMI.
Sementara itu, guncangan gempa juga dirasakan di wilayah Pacitan pada skala II-III MMI, di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, dan getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Hingga berita ini ditulis, BMKG menegaskan belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut.
BMKG melalui akun X resminya menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. “Tidak berpotensi tsunami,” tulis akun tersebut. Pernyataan ini diperkuat oleh Daryono yang menjelaskan bahwa hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa tektonik menunjukkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
“Hasil pengamatan BMKG hingga Jumat pukul 14.15 WIB, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan,” tambah Daryono.
Terkait kejadian ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diharapkan menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, serta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” tegas Daryono. (*)