Samarinda, SEKALTIM.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat tingkat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) di daerah setempat pada Mei 2024 sebesar 3,29 persen. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
“Tingkat inflasi bulan Mei 2024 lebih rendah dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya,” ungkap Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana dalam keterangan resminya dalam kanal Youtube BPS Kaltim, Senin 3 Juni 2024.
Berdasarkan pengelompokan, tiga kelompok penyumbang inflasi terbesar di Kaltim pada Mei 2024 adalah makanan dengan andil 6,92 persen, transportasi 4,22 persen, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya 3,73 persen.
Selanjutnya, kelompok pakaian dan alas kaki menyumbang 1,95 persen, perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,61 persen, serta kesehatan 4,82 persen pada periode yang sama.
Inflasi juga terjadi pada kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,38 persen, pendidikan 1,03 persen, serta penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 1,16 persen.
Di sisi lain, dua kelompok mengalami penurunan indeks, yakni perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,36 persen serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,32 persen.
Sementara itu, komoditas yang menjadi penyumbang inflasi di Kaltim adalah beras, angkutan udara, emas perhiasan, tomat, tarif rumah sakit serta bawang merah.
Inflasi antar wilayah di Kaltim pada Mei 2024 tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 3,76 persen, disusul Samarinda 3,34 persen dan Balikpapan 3,13 persen. Sementara terendah di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 3,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 107,68. (*)