IKN, Sekaltim.co – Dalam pengarahan di Istana Negara Ibu Kota Nusantara pada Kamis, 12 September 2024, Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya peran TNI dan Polri sebagai pelindung utama bagi perempuan dan anak.
Dalam acara yang dihadiri oleh pejabat tinggi TNI dan Polri dari seluruh Indonesia, hadir peserta mencapai 1.094 orang.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menekankan bahwa TNI dan Polri harus berada di garda terdepan dalam memberikan perlindungan terhadap kekerasan yang dialami perempuan dan anak, baik di ranah domestik maupun publik.
Presiden Jokowi menggarisbawahi bahwa institusi TNI dan Polri harus menjadi pilihan pertama yang terpikir oleh perempuan dan anak ketika membutuhkan perlindungan dari berbagai bentuk kekerasan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan seksual, kekerasan fisik, perundungan, dan penganiayaan.
“Saya minta TNI dan Polri bisa menjadi institusi yang pertama bagi perempuan dan anak dalam mencari perlindungan” tegas Jokowi.
Pentingnya Peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas
Presiden Jokowi menekankan peran penting Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak dalam memberikan perlindungan awal kepada masyarakat.
Ia menegaskan, “Berdayakan Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak dalam pertolongan pertama.”
Arahan ini menggarisbawahi pentingnya kehadiran TNI dan Polri dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama dalam situasi darurat yang membutuhkan respons cepat dan tepat.
Jokowi juga mendorong agar TNI dan Polri terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat melalui pendekatan yang lebih humanis dan ramah anak.
Mencegah Kekerasan dan Memperkuat Kepercayaan Publik
Presiden Jokowi juga menyoroti pentingnya menjaga stabilitas nasional untuk mendukung pertumbuhan dan pembangunan Indonesia.
Dalam konteks ini, TNI dan Polri diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga keamanan dan ketertiban, termasuk dengan menindak tegas segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Jokowi menekankan bahwa tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan, terutama yang melibatkan anggota TNI dan Polri, sangat penting untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara.
“TNI dan Polri harus menjadi contoh teladan dalam melindungi masyarakat, terutama kelompok rentan seperti perempuan dan anak. Jangan sampai ada anggota yang justru terlibat dalam kasus kekerasan, narkoba, judi online, atau pelanggaran hukum lainnya yang bisa merusak citra institusi,” ujar Jokowi.
Transformasi Budaya Kerja untuk Meningkatkan Perlindungan
Dalam pengarahan ini, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya transformasi budaya kerja di lingkungan TNI dan Polri.
Ia mengingatkan bahwa pemindahan ibu kota negara ke Nusantara bukan sekadar pindah lokasi, tetapi juga merupakan upaya untuk mengubah pola pikir dan pola kerja menjadi lebih efisien dan responsif.
Jokowi berharap semangat transformasi ini juga bisa diimplementasikan dalam upaya melindungi perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan.
“Kita harus berubah dari yang tidak efisien menjadi efisien, dari yang berbelit-belit menjadi simpel dan cepat, agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, termasuk dalam melindungi kelompok rentan seperti perempuan dan anak,” ujar Jokowi.
Harapan untuk Masa Depan
Sebagai penutup, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kerja keras TNI dan Polri dalam menjalankan tugas mereka selama ini.
Ia berharap agar institusi ini terus menjaga kekompakan dan sinergi dalam melindungi dan melayani masyarakat, serta menjadi institusi yang semakin dicintai dan dipercaya oleh rakyat.
Jokowi juga meminta TNI dan Polri untuk terus menjaga stabilitas selama masa transisi pemerintahan dan penyelenggaraan Pilkada serentak, dengan tetap menjunjung tinggi netralitas dan integritas.
“Saya berharap TNI dan Polri bisa menjadi institusi yang selalu hadir untuk melindungi dan mengayomi masyarakat, terutama perempuan dan anak, demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” tutup Jokowi. (*)