Kabupaten PPU Siapkan Sekolah Laboratorium Pancasila

PPU, SEKALTIM.CO – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tengah mempersiapkan pembentukan Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP) di PPU. Hal ini ditandai dengan pertemuan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna merumuskan langkah strategis mewujudkan SLP.

Pertemuan dibuka oleh Penjabat Bupati PPU Makmur Marbun di Aula Kantor Bupati PPU, Jumat 2 Februari 2024. Hadir dalam pertemuan Sekda PPU, Forkopimda, Kepala Dinas terkait, pengawas sekolah, dan kepala sekolah SD dan SMP se-PPU.
Narasumber dalam pertemuan tersebut adalah Ketua Yayasan Pendidikan Laboratorium Pancasila Jakarta, Hamry Gusman Zakaria.

Dalam arahan pembukanya, Pj Bupati Makmur Marbun menyampaikan pertemuan ini sebagai tindak lanjut upaya pembentukan Sekolah Laboratorium Pancasila di Kabupaten PPU.

Sebelumnya pada 25 Januari 2024 lalu, Pemkab PPU sudah menggelar Forum Group Discussion (FGD) ke-4 guna merumuskan langkah strategis mewujudkan Sekolah Laboratorium Pancasila . Kini pertemuan lintas OPD ini diharapkan bisa menghasilkan komitmen bersama dalam implementasi pembentukan SLP.

“Kita sudah berdiskusi secara intensif untuk merumuskan langkah strategis dalam mewujudkan SLP sebagai lembaga pendidikan,” ujar Makmur Marbun.

Makmur Marbun menegaskan perlu komitmen lintas OPD untuk membangun karakter siswa sesuai nilai-nilai Pancasila. Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk bersama merumuskan langkah implementatif pembentukan SLP yang berkualitas.

“Sebagai langkah awal, kita butuh peran semua OPD dalam menyukseskan program SLP ini,” imbuhnya.

Ia berharap hadirin bisa berkontribusi dengan ide-ide inovatif dan strategis yang akan menjadi pilar keberhasilan implementasi SLP di Kabupaten PPU ke depannya.

Sementara itu, Hamry Gusman Zakaria mengapresiasi Pemkab PPU sebagai satu-satunya daerah yang menerapkan sistem kolaborasi lintas OPD dalam pembentukan SLP. Ia pun menyampaikan empat permasalahan lokal yang perlu menjadi perhatian, yakni kemiskinan, pengelolaan sampah, stunting, dan energi.

“Keempat permasalahan ini diharapkan Dinas Lingkungan Hidup sebagai leading sector bersama dinas lainnya akan mewujudkan SLP,” ungkap Hamry.

Ia berharap semangat kolaborasi ini bisa menular ke semua OPD dan kepala sekolah, sehingga seluruh sekolah SD dan SMP di PPU bisa menerapkan konsep SLP.

Dengan kolaborasi lintas OPD dan sekolah ini, diharapkan pembentukan SLP di Kabupaten PPU bisa berjalan optimal. SLP nantinya akan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum dan kegiatan pembelajaran.

Hal ini penting untuk membangun karakter dan watak siswa sebagai generasi penerus bangsa. Sehingga, mereka kelak tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia, cinta tanah air, dan siap menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks. (*)

Exit mobile version